Ribuan Hektare Lahan Pertanian di Biarkan Bero

Zaenal Fanani

Zaenal Fanani

Bojonegoro, Bhirawa
Pasca banjir yang terjadi di Bojonegoro beberapa waktu lalu, hingga kini tercatat ada sebanyak 1.519 hektare luas lahan pertanian belum ditanami kembali atau dibiarkan bero.
Jumlah tersebut tersebar di enam Kecamatan di Bojonegoro yakni meliputi Baureno, Kapas, Bojonegoro, Balen, Kanor, dan Kecamatan Trucuk. ” Yang paling luas di Kecamatan Kanor ada seluas 536,87 hektare,” kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian (Disperta) Bojonegoro, Zaenal Fanani, Kamis (29/12).
Menurut Zaenal Fanani menjelaskan data sementara yang masuk di Disperta pasca banjir kemarin ada sebanyak 1.519 hektare luas lahan yang belum ditanami, dan lahan tersebut sedang dalam pengajuan proses Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) 2016.
“Sehingga sampai saat ini ribuan lahan sawah itu masih dibiarkan menganggur dan belum tertanami, karena memang sedang diikutkan asuransi pertanian dan ketentuannya belum boleh ditanami sebelum disurvey untuk asuransi,” jelasnya.
Salah satu warga Kecamatan Balen, Bojonegoro Wajimkan, masih belum bisa melakukan tanam saat musim kemarau dan lebih memilik membiarkan lahan pertanian tidak ditanami apapun “bero”.
“Persediaan air hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, bukan untuk pengairan sawah,” kata Wajimkan, petani asal kecamatan Balen.
Namun, menurutnya masyarakat tetap bersyukur meski saat musim kemarau tidak melakukan tanam, karena bisa menikmati air dengan mudah untuk kebutuhan sehari-hari dibanding tahun-tahun lalu.  ” Ya, kalau musim kemarau masyarakat yang mayoritas mencukupi kebutuhan pokok dengan bertani ini melakukan pekerjaan pengalihan,” ucapnya. [bas]

Tags: