Ribuan Warga Sidoarjo Mengidap Penyakit TBC

Karangan bunga ucapan belasungkawa kepada seorang ustad di wilayah Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, yang meninggal dunia karena menderita penyakit TBC. [alikusyanto]

Sidoarjo, Bhirawa
Warga masyarakat Sidoarjo perlu waspada dalam kesehariannya, dan harus melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Karena dari penelusuran pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sidoarjo selama tahun 2023 lalu, di wilayah kabupaten padat penduduk ini ditemukan ada sebanyak 6.449 penderita TBC atau Tuberkulosis.

“Jumlah 6.449 ini dari estimasi kasus TBC 6.119,” kata dr M Atoilah MM, mantan Kabid pencegahan penyakit Dinkes Sidoarjo, belum lama ini, sebelum dimutasi ke RSUD Sidoarjo.

Menurut dr Ato ilah, di Indonesia khususnya di Kabupaten Sidoarjo banyak ditemukan kasus TBC, karena penduduknya padat. Sehingga penularan lewat droplet mudah ditularkan.

dr Atoilah menyarankan, maka itu jika ada orang batuk, harus sadar memakai masker. Atau orang yang beresiko TBC, harus sadar memakai masker. Sehingga penularan TBC bisa diminimkan.

Menurut dr Atoilah, saat ini banyak ditemukan kasus TBC di Kabupaten Sidoarjo. Karena pihak Dinkes Sidoarjo melakukan skrining TBC secara massiv. Harapannya, bila ditemukan kasus TBC sebanyak-banyaknya di masyarakat, akan bisa segera diobati. Karena nantinya pada tahun 2030 mendatang, kasus TBC di Indonesia harus bisa turun drastis atau tereliminasi kasusnya.

Menurut dirinya pada 24 Maret 2024 kemarin, adalah peringatan hari TBC sedunia. Acara peringatan di Kabupaten Sidoarjo akan dilakukan usai bulan Ramadhan. Seperti nanti akan ada jalan sehat di area alun-alun kota Sidoarjo.

Selain itu, pada 24 April , akan dilakukan acara skrining TBC di Ponpes yang ada di Kecamatan Jabon. Kemudian pada 25 April, skrining TBC di Ponpes desa Sidodadi Kecamatan Candi.

Plt Kadinkes Kabupaten Sidoarjo, dr M Abdilah Asegaf menjelaskan warga masyarakat Sidoarjo apabila mengalami kasus TBC segera berobat ke Puskesmas ataupun rumah sakit Pemerintah atau swasta. Supaya bisa segera cepat ditangani. “Obatnya gratis dari pemerintah, karena penuntasan kasus TBC ini menjadi program Nasional,” katanya.

Menurut dirinya penyakit TBC bisa disembuhkan, asal pasien rutin minum obat yang diresepkan. Maka itu, penanganannya jangan sampai terlambat. “Ada tanda-tanda TBC, segera bawa ke Puskesmas atau rumah sakit,” ujarnya.

Di Desa Sawotratap, Kecamatan Gedangan, kasus TBC ini, juga telah menelan korban jiwa seorang ustad, yang kesehatiannya ia juga bekerja di PT Maspion 1. Yang bersangkutan, akhirnya meninggal di ICU RSUD Sidoarjo, karena kondisinya sudah sangat kronis.

Menurut pihak keluarga, almarhum sebelumnya mengalami batuk-batuk yang tidak sembuh-sembuh, lebih dari 2 bulan. Selama waktu itu, badan almarhum terus semakin kurus. Almarhum akhirnya, baru dibawa ke rumah sakit, ketika kondisinya sudah mulai menurun. [kus.iib]

Tags: