Ruas Jalan Nasional di Jatim Siap Sambut Mudik Lebaran

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Arus lalu lintas mudik Lebaran 2016 nanti diprediksi bakal berjalan lancar. Sebab ruas-ruas jalan khususnya jalan nasional di Jatim diklaim sudah siap digunakan para pemudik dan hanya memerlukan penanganan minor di beberapa spot saja.
“Spot yang perlu mendapat perhatian, di antaranya Bukit Gumitir yang merupakan perbatasan Banyuwangi-Jember, perlu perbaikan pada bahu jalan demi keamanan dan keselamatan pengendara,” kata Staf Ahli Menteri Bidang Keterpaduan Pembangunan Danis Hidayat Sumadilaga dikonfirmasi, Rabu (1/6).
Menurut dia, penanganan minor berupa penutupan lubang jalan juga akan dilakukan pada beberapa titik di ruas Lumajang – Probolinggo. Jalan sepanjang 15 kilometer tersebut, merupakan jalur yang padat karena dilintasi truk-truk berukuran besar. Sehingga perbaikan minor diperlukan demi memenuhi aspek keamanan jalan nasional. Selain melewati jalur selatan, para pemudik dari Banyuwangi menuju Surabaya juga dapat menggunakan jalan sisi utara dengan melintasi Situbondo-Pasuruan.
Danis mengatakan, kondisi jalan nasional ruas Mojokerto-Kertosono juga baik dan siap digunakan pemudik. Selain itu pemudik juga sudah bisa menggunakan jalur alternatif berupa tol Krian-Mojokerto sepanjang 18,47 kilometer yang sudah diresmikan sejak Maret lalu.
Menghadapi arus mudik 2016 ini, tim Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melakukan pemeriksaan jalan nasional khususnya rute Banyuwangi-Surabaya-Solo-Jogjakarta. Tim memulai perjalanan dari Banyuwangi menuju ke arah Surabaya melalui jalur selatan dengan melewati Jember, Lumajang, Probolinggo.
Sementara untuk jalan nasional mulai dari arah Surabaya hingga ke Solo dan Jogjakarta juga dalam kondisi baik. Hal-hal yang mendapat perhatian dari Danis selaku ketua tim peninjauan di antaranya hanya marka dan rambu jalan serta bahu jalan.
Danis mengatakan, dari Surabaya menuju Banyuwangi dan arah sebaliknya diperkirakan akan sangat ramai digunakan pemudik khususnya yang masuk dari Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang. Berdasarkan data PT ASDP, pada Lebaran 2015, jumlah pemudik yang masuk ke Ketapang lebih dari 800.000 orang dan lebih dari 200.000 kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
Pada kesempatan mudik tahun ini, Kementerian PUPR tengah berupaya mendorong agar dapat dimanfaatkannya bagian dari tol Surabaya-Mojokerto khususnya seksi III dan bagian dari Tol Mojokerto-Kertosono. Danis menyebutkan, dimanfaatkannya tol tersebut nantinya belum dalam kondisi yang ideal serta situasional dan bertujuan mengurangi beban jalan nasional bila sangat padat.
Dikatakannya, pekerjaan di lapangan terus diintensifkan agar dapat dimanfaatkan tol tersebut pada H-14. Dari total panjang jalan Tol Solo Kertosono yang mencapai 177,1 km, diharapkan 25 km sudah dapat dipergunakan oleh pemudik pada Lebaran kali ini.
“Saya tekankan lagi, sifat dimanfaatkan nantinya hanya jika lalu lintas kendaraan di jalan nasional sudah sangat berat, dan hanya untuk satu arah. Kita akan koordinasi dengan kepolisian , demi tetap menjaga aspek keselamatan,” katanya.

Peningkatan Jalan di Probolinggo
Sementara itu Dinas PU Bina Marga Provinsi Jatim terus melakukan perbaikan jalur provinsi di Kabupaten Probolinggo. Hal itu untuk target Lebaran mendatang agar layak dilalui pengendara. Kondisi jalur provinsi di Kab Probolinggo rusak  dengan tingkat kerusakan sedang sampai parah. Sedangkan Kabupaten Probolinggo sendiri tidak mau ketinggalan, terbukti peningkatan jalan kabupaten terus dilakukan dan saat ini mencapai 48.813 km.
“Kerusakan jalan yang cukup parah terjadi di ruas jalur Dringu menuju Kraksaan yang sebagian ruas jalannya berlubang dan bergelombang akibat dilewati kendaraan berat dan juga musim hujan. Genangan air itu membuat aspal cepat rusak,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PU Bina Marga Wilayah V Surabaya Sony, Rabu (1/6).
Pihaknya mengklaim sejumlah ruas jalan provinsi di Kabupaten Probolinggo tengah dikebut perbaikannya meski hanya sebatas tambal sulam. Jalur utara Dringu-Kraksaan termasuk jembatan Randumerak tahun ini direncanakan diperbaiki secara permanen berupa penggantian struktur beton aspal jembatan yang berlubang. “Sapu bersih lubang di semua titik sudah mencapai 85 persen,” klaimnya.
Pihaknya menarget perbaikan jalur dengan sapu bersih lubang rampung pertengahan Ramadan mendatang. Sehingga memasuki arus mudik dan balik Lebaran kondisi jalan sudah layak pakai. Terlebih letak jalur pantura Probolinggo adalah salah satu jalur utama yang berfungsi sebagai penghubung Jawa dan Bali.
“Namun perbaikan ini bukan hanya untuk melayani pemudik saja. Kami langsung tanggap bila ada kerusakan jalan seperti lubang yang perbaikannya diutamakan. Kalau yang lainnya sudah ada penanganan permanen seperti di beberapa titik lainnya,” katanya.
Sedangkan Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Probolinggo Rachmad Waluyo menyatakan sepanjang  2015 telah melakukan peningkatan jalan kabupaten sepanjang 48.813 km. Di tahun yang sama juga dilakukan pemeliharaan jalan kabupaten sepanjang 5.362 Km.  “Kalau untuk pembangunan jalan kabupaten sepanjang 2015 mencapai 1.560 kilometer,” tandasnya.
Menurut Rachmad, prioritas peningkatan struktur jalan 80% dikhususkan untuk jalan kabupaten, terutama jalan-jalan yang mempunyai akses pariwisata dan jalan yang rusak parah. Peningkatan struktur jalan ini dilakukan secara maksimal agar ke depan bisa lebih awet dan mutunya lebih bagus.
“Targetnya pada akhir  2018 mendatang, bisa mewujudkan jalan mantap Kabupaten Probolinggo lebih dari 80% dalam kondisi baik dan sedang. Untuk saat ini capaian jalan mantap kabupaten baru mencapai 76%,” jelasnya.
Di samping jalan kabupaten, jelas Rachmad, Dinas PU Bina Marga Kabupaten Probolinggo selama 2015 lalu juga sudah melakukan peningkatan struktur jalan desa sepanjang 30.008 km dan pembangunan jalan desa sepanjang 4.187 km. [iib,wap]

Tags: