Rumuskan Program DWP Selaras Nawa Bhakti Satya

Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono membuka Musyawarah Provinsi IV DWP Jatim didampingi Ketua DWP Jatim Gardjati Heru Tjahjono.

Pemprov, Bhirawa
Dharma Wanita Persatuan (DWP) Jatim menggelar musyawarah provinsi (Musyprov) IV 2020 di Kantor Gubernur Jatim, Jl Pahlawan 110, Surabaya, Rabu (12/2). Forum tersebut diharapkan dapat menghasilkan rumusan program kerja yang akan dilaksanakan satu tahun ke depan.
Dalam pembukaannya, Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Heru Tjahjono mengajak seluruh pengurus DWP kembali mencermati program-program dalam Nawa Bhakti Satya. Selanjutnya, melalui Musyprov tersebut DWP akan merumuskan program yang selaras dengan visi – misi Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Sebab, itu menjadi bagian penting dalam mendukung ASN yang merupakan suami anggota DWP.
“Selain terus berinovasi lewat DWP, saya minta para anggota selaku istri dari ASN bisa terus memberikan dukungan kepada suaminya dalam menjalankan tugasnya,” tutur Heru Tjahjono saat membuka Musyprov kemarin..
Salah satu yang dapat dilakukan DWP, lanjut Heru, ialah memperkuat penanaman budi pekerti pada anak. Hal ini penting dilakukan, di tengah era digitalisasi dengan semakin banyaknya anak-anak yang menggunakan perangkat modern atau gadget.
“Memasuki era digitalisasi ini saya harap ibu-ibu yang tergabung di DWP dan selaku istri ASN, bisa menekankan kembali pentingnya budi pekerti kepada putera-puterinya. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk ikut masa depan anak-anak bangsa,” ungkap Heru.
Heru menjelaskan, berbagai kegiatan dan peran manusia menjadi lebih instan setelah digantikan oleh alat-alat modern seperti smartphone. Anak-anak yang tumbuh pada era ini pun tak luput dari pengaruhnya. Bahkan, menurutnya anak-anak modern saat ini sudah mulai kekurangan rasa sensitifitas, empati bahkan perhatian kepada sekitarnya karena pengaruh gadget.
“Anak-anak kita sekarang ini, sudah mulai berkurang rasa sensitifnya, empati, dan perhatiannya pada lingkungan sekitar. Karena konsentrasinya sering kali teralihkan ke peralatan modern atau gadget,” ungkap mantan Bupati Tulungagung ini.
Untuk itu, Heru menegaskan bahwa peran orang tua utamanya ibu sangat dibutuhkan sebagai garda terdepan dan menjadi benteng bagi anak-anak mereka. Dirinya meyakini, lewat penanaman budi pekerti bisa menjadi pelindung bagi anak-anak terhadap efek samping era digital demi masa depan mereka sebagai penerus bangsa.
Sementara itu, Ketua DWP Jatim, Gardjati Heru Tjahjono menyampaikan, salah satu fokus pada Musprov IV Tahun 2020 DWP Jatim yaitu menyesuaikan program kerja DWP dengan program kerja Gubernur Jatim, serta, menyinkronkan program DWP di kabupaten/kota. Terkait tentang penanaman budi pekerti pada anak-anak, pihaknya sangat mendukung. Bahkan, lewat bidang pendidikan DWP telah memiliki program khusus terkait budi pekerti.
“Sebagai orang tua sekaligus istri dari ASN maka kita harus bisa menjadi panutan yang baik bagi anak-anak. Ini merupakan hal yang utama,” pungkas Gardjati. [tam]

Tags: