Salahi Izin Tinggal, 46 WNA Asal Tiongkok Dideportasi

Enang Syamsi

Enang Syamsi

Surabaya, Bhirawa
Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) 2015 ternyata Jatim banyak menjadi surga dan jujukan warga asing untuk mencari pekerjaan. Terbukti, dalam waktu dekat ini sebanyak 46 Warga Negara Asing(WNA) asal  Tiongkok ditangkap pihak Keimigrasian I Waru Sidoarjo dan dilakukan deportasi karena menyalahi visa kunjungan wisata.
Kepala Imigrasi I Waru Sidoarjo Enang Syamsi saat ditemui di kantornya, mengatakan ke-46 tersebut bekerja sebagai pemasang turbin tenaga uap di Mojokerto. ” Mereka sudah kami intai selama satu bulan dan juga dikuatkan oleh informasi dari masyarakat,”ungkap Enang, Senin (9/2).
Dikatakan oleh pria asli Tangerang ini, penangkapan terhadap 46 WNA tersebut merupakan penangkapan terbesar di Imigrasi I Waru Sidoarjo. “Ini yang terbesar pada awal 2015 ini,”jelasnya.
Untuk proses hukumnya, Enang memastikan WNA tersebut dideportasi langsung.  “Mereka langsung dideportasi ke daerah asalnya di Quangzhu. Selain itu mereka masuk dalam daftar black list alias dilarang masuk  lagi ke Indonesia selama satu tahun karena mereka melakukan pelanggaran,”ujarnya.
Di sisi lain, Enang secara blak-blakan mengakui masuknya tenaga kerja asing di Jatim diindikasikan ada oknum Depnaker yang bermain. Buktinya ketika mereka sampai di Jatim langsung diterima bekerja di perusahaan. Padahal penyimpangan ini sangat merugikan masyarakat Jatim yang sebenarnya bisa mengisi dunia kerja di Jatim. “Mafia seperti ini harus dibongkar. Kalau ini dibiarkan justru akan merugikan masyarakat Jatim yang selama ini berlomba-lomba untuk mencari pekerjaan di luar negeri sebagai TKI,”tegas mantan Kepala Imigrasi Tangerang ini.
Sementara itu, anggota Komisi E DPRD Jatim Kartika Hidayati mendesak agar pemerintah bersikap tegas terhadap oknum yang bermain dalam memasukan tenaga asing. Sebab jika dibiarkan akan sangat merugikan masyarakat Jatim. Apalagi menjelang MEA 2015 ini, Pemprov Jatim berencana membuat regulasi untuk meminimalisir masuknya tenaga asing di Jatim.
“Sudah saatnya semua pihak bersatu untuk menangkal masuknya tenaga asing di Jatim. Karena kalau tenaga asing dibiarkan menguasai dan bekerja di Jatim akan membuat pengangguran semakin banyak dan ini akan berimbas pada kemiskinan dan kriminalitas,”papar politisi asal PKB Jatim ini. [cty]

Tags: