Sambut Kemerdekaan, Petani Jagung Lantunkan Sholawat di Bumi Banyubang

H.Sholahudin mengajak petani jagung bersholawat di Hari Kemerdekaan.(Alimun Hakim/Bhirawa).

Lamongan, Bhirawa
Memperingati HUT 74 Republik Indonesia, petani jagung di Desa Banyubang, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, bersholawat di lapangan Desa Banyubang.
“Kami petani jagung mensyukuri nikmat dengan cara bersholawat memperingati Hari Kemerdekaan ke 74 RI,” ucap Sholahudin, Asisten Pribadi Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin beberapa waktu lalu.
Sholawat yang dipimpin ulama kharismatik Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf yang diinisiasi Sholahuddin ini dihadiri para petani dan ribuan jamaah yang terdiri dari syekher mania mulai anak-anak, remaja pria, wanita hingga orang dewasa khusuk melantunkan sholawat dan lagu-lagu dari Habib Syech
Mereka yang sejak sore hari telah memadati lokasi berasal dari seantero Kabupaten Lamongan dan daerah sekitar tersebut, bersama-sama melantunkan doa dan sholawat untuk kemakmuran dan keselamatan bangsa Indonesia.
“Petani jagung berharap mendapatkan berkah dengan bersholawat semoga hasil panen semakin melimpah,” katanya.
Lebih lanjut, Sholahudin mengatakan potensi pertanian jagung di Kabupaten Lamongan dan seluruh wilayah Indonesia sangat menjanjikan bagi petani. Ia menyebut prospek jagung sangat menjanjikan karena APJI selalu mendorong dan mendukung peningkatan produksi pertanian jagung dengan pertanian modern.
“Sebenarnya jagung ini luar biasa, harga per kilo sekarang 4.300 rupiah, kalau petani dapat 8 ton saja, bisa dapat 32 juta,” tutur Sholahudin yang juga Ketua Asosiasi Petani Jagung Indonesia (APJI) ini.
Lebih jauh, Sholahuddin mengatakan, pertanian jagung bisa dikembangkan di lahan Perhutanan Sosial dan juga meningkatkan produk olahan jagung untuk mengangkat nilai jual jagung.
“Hutan-hutan sosial bisa dikembangkan untuk menanam jagung. Jagung masih bisa dikembangkan, di replanting sawit, kita gagas itu, di nasional,” katanya.
Ia pun menambahkan, dengan prospek yang menjanjikan itu, maka perlu kehadiran pemerintah untuk menopang petani jagung.
“Di wilayah utara akhir-akhir ini terkena hama tikus, dan kondisi seperti itu pemerintah juga harus hadir,” ucap Sholahuddin di sela-sela petani jagung bersholawat. [aha]

Tags: