Sambut Positif Disahkan UU Kepalangmerahan

Ketua PMI Jatik didampingi Wabup Mojokerto Pungkasiadi memantau peragaan penyelamatan bantuan bencana air. [kariyadi/bhirawa]

Kab Mojokerto, Bhirawa
Palang Merah Indonesia (PMI) Jatim menyambut positif disahkannya UU Kepalangmerahan oleh DPR RI. Dengan legitimasi UU yang disahkan DPR pada 11 Desember itu, maka posisi PMI akan sejajar dengan organisasi lain uang sudah ada. Secara spesifik, pemerintah daerah tidak ada lagi keragu-raguan dalam mengalokasikan bantuan anggaran operasional untuk PMI.
Menurut Ketua umum PMI Jatim, Imam Utomo, usai menjadi pembima apel Hari Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) se- Jatim tahun 2017, di Kawasan Pariwisata (MKP) Brantas, Mojokerto, Rabu (20/12) kemarin.
”Setelah disahkan UU itu, PMI menjadi sama seperti KONI, Pramuka ataupun PKK. Pemda tak akan ragu lagi memberikan bantuan hibah dana ke PMI,” lontar Imam Utomo.
Mantan Gubernur Jatim ini menambahkan, jika lahirnya UU ini sudah diantisipasi PMI Jatim dengan menyiapkan potensi SDM para relawannya. Diantaranya dengan mensertifikasi seluruh relawan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
”Semua sudah proggesional sesuai kemampuan bidang relawan, ada kesehatan, penolong hingga memasak di dapur umim,” tambah pria yang juga pernah menjabat Pangdam V/Brawijaya ini.
Selain dihadiri Ketua PMI Jatim, Wakil Bupati sekaligus Ketua PMI Kab Mojokerto, Pungkasiadi, Ketua DPRD Kab Mojokerto, Ismail Pribadi, unsur Forkopimda serta OPD Pemkab Mojokerto dan perwakilan PMI se Jatim juga ikut apel.
Sebagai pembina apel, Imam Utomo membacakan sambutan Pelaksana Harian (Plh) Ketua Umum PMI Pusat, Ginandjar Kartasasmita, sekaligus mengungkapkan kebanggaannya kepada para relawan PMI.
”Kami bangga kepada para relawan PMI yang senantiasa siaga dan tanggap dalam menghadapi bencana. Anggota PMI harus bisa memahami secara langsung kapasitas, kerentanan, risiko serta ancaman yang ada di wilayahnya masing-masing dan menjadi penggerak kegiatan di masyarakat,” terangnya.
Sebelum digelar apel, Imam Utomo didampingi Wakil Bupati Pungkasiadi, membagikan bantuan Sembako kepada perwakilan masyarakat. Dilanjutkan dengan peninjauan alat-alat keselamatan tanggap bencana milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Mojokerto, kemudian ditutup dengan simulasi tanggap bencana (darat maupun air).
Selain itu, juga diberikan beberapa piagam penghargaan kepada anggota PMI. Antara lain piagam penghargaan sebagai anggota Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) PMI kepada Yadi (PMI Kab. Mojokerto), sebagai Motivator Penggerak Sukarelawan kepada Sulistyaningsih (PMI Kab. Mojokerto), sebagai anggota SIBAT kepada Eni R Anawati (PMI Kab Bojonegoro), sebagai Motivator Sukarelawan kepada Dasawarsia Adchawati (PMI Kota Surabaya), sebagai anggota SIBAT kepada Mudjiono (PMI Kab. Malang) dan piagam penghargaan Sukarelawan Donor Darah sebanyak 100 kali untuk kemanusian kepada Mursali, 75 kali kepada Mistari serta 50 kali kepada Sumarno.
Hari Relawan PMI yang diperingati setiap tanggal 26 Desember bermula dari bencana Tsunami Aceh lalu, dimana relawan PMI sangat tanggap dan cepat datang ke lokasi, dengan relawan paling banyak dan paling lama bertugas di Aceh saat terjadi gempa 9,3 SR dan menyebabkan Tsunami waktu itu.
Juga berangkat dari penganugerahan Medali Hendry Dunant oleh Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional pada saat konferensi internasional tanggal 11 November 2005 di Seoul, Korea Selatan kepada Indonesia c/q Palang Merah Indonesia. [kar]

Tags: