Sambut PTM 2021, Disdikbud Bondowoso Imbau Sekolah Siapkan Sarpras Sesuai Prokes

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bondowoso, Haeriyah Yulianti, S.Sos. (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Sambut Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Tahun 2021, Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) meminta kepada lembaga sekolah naungannya untuk menyiapkan sarana dan prasarana sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19. Baik sarana dilingkungan sekolah atau yang dapat dimanfaatkan oleh para guru dan siswa.

“Mulai dari pengadaan thermo gun untuk mengukur suhu, pembelian masker, penyediaan tempat cuci tangan dan mungkin juga menyediakan handsanitizer,” kata Plt Kepala Disdikbud, Haeriyah Yulianti, S.Sos saat dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya, Rabu (23/12).

Termasuk juga penataan ruang kelas, seperti tempat duduk siswa harus sesuai dengan protokol kesehatan. Sehingga kata dia, jaga jarak tetap bisa dilaksanakan.

“Bagaimana tata cara guru dalam menyampaikan pembelajaran itu juga harus sudah dipersiapkan,” urainya.

Haeriyah mengaku bahwa hal tersebut sudah pernah disampaikan beberapa waktu lalu kepada para guru melalui Korwil (Koordinator Wilayah).

“Kami sudah sampaikan itu bahwa sekolah harus sudah bisa mempersiapkan pembelajaran tatap muka itu. Ketika sudah bisa dilaksanakan maka kita tinggal bisa melaksanakan saja, tidak lagi perlu mempersiapkan lagi, ketika itu sudah dipersiapkan jauh-jauh sebelumnya,” terangnya.

Ia menjelaskan, bahwa Kemendikbud beberapa waktu lalu telah menyampaikan jika untuk PTM bisa dilaksanakan di awal tahun 2021. Akan tetapi hal itu juga bergantung kepada kebijakan Kepala Daerah dan juga harus ada izin dari wali murid.

“Karena memang tidak ada paksaan bagi siswa ketika orang tuanya tidak mengizinkan untuk proses pembelajaran tatap muka. Maka itu bisa dilakukan secara daring,” jelasnya.

Haeriyah pun mengaku bahwa sebelumnya pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Satgas Covid-19 Bondowoso terkait uji coba pelaksanaan PTM kepada lima sekolah yakni, SMPN 1, SMPN 3, SMP Wringin, SMP 1 Prajekan dan SMP 2 Maesan. Namun, mengingat perkembangan Covid-19 kian meningkat, maka pelaksanaan PTM ditunda.

“Karena perkembangan Covid-19 di Bondowoso memang masih terus meningkat, sehingga kita meninjau kembali pelaksanaan uji coba itu,”katanya.

Kalau memang kondisi di Kota Tape ini benar aman dari Covid-19. Pihaknya akan melakukan pembelajaran tatap muka. Hal itu pun sesuai dengan permohonan dari wali murid.

“Karena memang sudah banyak permintaan dari wali murid untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka,” tambahnya.

Akan tetapi lanjut dia, pihaknya harus pula mempertimbangkan keselamatan siswa dan juga para guru ketika PTM itu dilaksanakan.

“Kita juga harus mempertimbangkan banyak hal. Jadi ketika situasi belum memungkinkan , maka PTM itu kita tunda dulu,” terangnya.

Namun ketika situasi sudah memungkinkan untuk menerapkan PTM, Disdikbud akan uji coba PTM di lima sekolah tersebut.

“Untuk awal memang iya. Ketika sudah aman, maka akan diikuti oleh lembaga yang lain. Perlu memang untuk uji coba, tidak bisa kita lantas memberlakukan secara masal,” ungkapnya.

Mengingat, perkembangan Covid-19 yang tak pasang surut. Yang sebelumnya Bondowoso telah masuk pada kuning namun pada saat ini telah berada di zona orange. [san]

Tags: