Satgas Pangan Polda Pantau Stok dan Harga Kebutuhan Pokok Ramadan

Dirreskrimsus Polda Jatim, Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan

Polda Jatim, Bhirawa
Satgas Pangan, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jatim terus memantau harga barang kebutuhan pokok di pasar. Serta mengawasi ketersediaan dan pendistribusian bahan pangan saat Ramadan 2019.
“Satgas Pangan Jatim intensif mengawal ketersediaan barang pokok dan keseimbangan harga, maupun pendistribusian barang-barang pokok yang ada di Jatim,” kata Dirreskrimsus Polda Jatim, Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan, Senin (6/5).
Bahkan, sambung Yusep, Satgas Pangan memback up proses pendistirbusian beberapa bahan pokok yang harus didistribusikan ke wilayah luar Jawa. Memasuki Bulan Suci Ramadan, pihaknya mengaku terus mengawal proses maupun tahapan yang dilakukan Satgas Pangan. Yusep juga mengimbau peran serta masyarakat untuk menginformasikan dugaan penyimpangan harga kebutuhan pokok.
“Kami juga mensosialisasikan kepada masyarakat agar berperan aktif apabila menemukan hal-hal penyimpangan atau pun peningkatan harga kebutuhan pokok yang tidak wajar. Caranya yakni dengan menginformasikan kepada kami (Polisi), aparat Pemerintah maupun Satgas Pangan wilayah Jatim,” imbaunya.
Yusep berharap di Jatim tidak ada dugaan penyimpangan harga maupun penyimpangan kebutuhan pokok bersubsidi. “Saya berharap tidak ada penyimpangan barang-barang pokok yang bersubsidi di wilayah Jatim,” harapnya.
Selain di Polda Jatim, Satgas Pangan juga terdapat di Polres jajaran, diantaranya Satgas Pangan Polrestabes Surabaya yang menyatakan kesiapannya memantau harga barang kebutuhan pokok di pasar dan mengawasi ketersediaan serta distribusi bahan pangan.
“Satgas Pangan ini (Polri) tetap kita teruskan. Terutama dalam mengantisipasi gangguan-gangguan yang mungkin timbul pada masa Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri,” kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan di Mapolrestabes Surabaya pada Rabu (1/5) lalu.
Rudi menjelaskan, Satgas Pangan Polri ini nantinya tetap berkoordinasi dengan instansi terkait, yakni Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim. Dan akan melakukan sidak ke pasar-pasar. Pertama, yakni ingin memastikan apakah para pedagang sudah menjual barang-barang maupun kebutuhan pokok masyarakat yang layak dikonsumsi.
Kemudian, sambung Rudi, memantau harga barang kebutuhan maupun barang pokok di pasar. Tujuannya untuk membantu Pemerintah dalam menstabilkan harga kebutuhan pokok menjelang dan saat Ramadan.
“Seperti kita ketahui kebutuhan masyarakat meningkat. Kalau harganya tidak terjangkau, maka akan berakhir pada gangguan keamanan. Inilah yang akan kita antisipasi,” tegas Rudi.
Sebelumnya, Subdit I Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim membongkar sindikat perdagangan benih jagung subsidi dari Pemerintah. Modusnya, yaitu ketiga pelaku berinsial, CBF dan AF warga Kediri, serta AS warga Jember ini merubah kemasan benih jagung bersubsidi dari Pemerintah. Untuk kemudian dijual kepada para petani di wilayah Jatim, yakni di Kediri dan Jember.
Dari tangan tiga pelaku, Polisi berhasil mengamankan barang bukti sebanyak 1.060 kilogram barang bukti benih jagung Hibrida Bisi cap 18 dan cap Kapal Terbang, 467 kilogram benih jagung tanpa label, uang tunai Rp 665.000, dua bendel nota penjualan. Satu unit mobil merk Daihatsu Grandmax Pick Up Nopol P 9305 MR dan tujuh unit HP berbagai merk. [bed]

Tags: