Sebarkan Virus Cinta Lingkungan di Tengah Lingkungan Kumuh

Seorang siswa SMPN 11 Surabaya bertegur sapa dengan gurunya disela waktu jam istirahat, Rabu (9/8) kemarin. [Gegeh Bagus Setiadi

Surabaya, Bhirawa
Suasana sekolah yang nyaman dan enak dipandang menjadi dambaan semua kalangan. Bukan saja, pelajar dan guru tetapi juga bagi masyarakat sekitarnya. Namun demikian tentu tidak mudah untuk mewujudkan lingkungan sekolah seperti itu. Berkat kerja keras, pantang menyerah, SMPN 11 Surabaya mamupu mengubah lingkungan sekolah yang awalnya terlihat kumuh menjadi bersih nan asri.
Sudah menjadi rahasia umum, kalau wilayah Surabaya Utara dikenal sebagai lingkungan yang kumuh dan semrawut. Cap kemiskinan dan ekonomi tertinggal melekat pada kawasan itu. Salah satunya Semampir. Ia dikenal sebagai kantong kemiskinan paling tinggi di kota ini. Jika kawasan tersebut tidak segera dibenahi, masyarakatnya bisa tertinggal. Termasuk bidang pendidikan. Namun, siapa sangka SMPN 11 Surabaya berhasil mendapatkan penghargaan Adiwiyata Mandiri tingkat nasional saat peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang digelar di Gedung Manggala Wanabakti Jakarta, Rabu, (2/8) lalu.
“Tidak mudah memang mendapatkan penghargaan Adiwiyata Mandiri itu ditengah warganya yang tidak peduli akan lingkungan. Dibutuhkan banyak pihak yang terlibat agar penghargaan itu bisa kita rebut,” kata Ketua Komite SMPN 11 Surabaya Arifin A Hamid.
Menurut dia, proses seleksi yang begitu ketat dan melalui berbagai tahapan, termasuk harus juara di tingkat Provinsi terlebih dahulu. Jadi, kata Hamid, seluruh warga sekitar turut bergerak sehingga bisa  memberikan dampak positif secara luas. Tidak sampai disitu, pihaknya juga menyampaikan beberapa tahapan sosialisasi bahwa kenyamanan dan keberhasilan adalah hak semua orang.
“Itu yang kami tekankan. Awalnya memang sulit ditengah warga yang tidak pernah peduli lingkungan,” ujarnya.
Sekolah yang terletak di Jalan Sawah Pulo No 1 ini dulu memang terkenal Areanya sempit, kumuh, dan tidak teratur. Seolah tidak ada potret pendidikan yang bisa dibanggakan oleh masyarakat setempat kala itu. Namun, virus kebaikan SMPN 11 Surabaya kini telah menular di 10 sekolah yang menjadi binaannya.
“SMAN 8 Surabaya masuk nominator pemenang tingkat provinsi itu virus SMPN 11 ini terbukti,” jelasnya.
Dengan kerjasama semua pihak mulai dari lingkungan internal SMPN 11, penduduk sekitar, dan perangkat pemerintah terutama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akhirnya berbuah manis. Mereka semua bersatu dalam harmonisasi terwujudnya lingkungan yang bersih dan menyatu dengan lingkungan sekitarnya.
“Penghargaan ini kami persembahkan kepada masyarakat Surabaya,” ujarnya dengan bangga.
Pihaknya mengharapkan penghargaan ini menjadi inspirasi kepada warga Surabaya agar percaya bahwa untuk meraih penghargaan dalam bidang kebersihan yang sulit pun, jika itu dilakukan bersama-sama dan bersungguh-sungguh, maka akan mencapai keberhasilannya.
“Dari yang dulu tidak melibatkan banyak pihak sekarang ini seluruh elemen masyarakat tergerak demi lingkungan,” pungkasnya. [geh]

Tags: