Sehari Bertambah 3 Ribu Pendaftar SBMPTN

Foto: ilustrasi SNMPTN

Melonjak Setelah Pengumuman SNMPTN
Surabaya, Bhirawa
Seperti yang telah diprediksi, jumlah pendaftar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) mengalami peningkatan secara cukup signifikan setelah diumumkannya hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Hanya dalam sehari, jumlahnya mencapai 3.045 pendaftar.
Humas Panlok 50 Wilayah Surabaya Dr Sukowidodo mengumumkan, total pendaftar yang masuk di panlok 50 telah mencapai 12.400 pendaftar hingga pukul 16.33 kemarin, Rabu (18/4). Jumlah tersebut mengalami peningkatan cukup tajam dibanding satu hari sebelumnya hanya 9.355 pendaftar.
“Peningkatan pendaftar sudah diprediksi sejak awal,” tutur Suko. Lonjakan kemarin, lanjut dia, merupakan lonjakan tertinggi sejak pendaftaran SBMPTN dibuka mulai 5 April mendatang.
Penanggung jawab Panitia Lokal (Panlok) 50 SBMPTN, Prof Moh Nasih mengungkapkan lonjakan pendaftar diprediksi akan naik setelah pengumuman SNMPTN. Sehingga bisa terjadi berbagai kendala terkait lamanya akses website pendaftaran.
“Tidak antisipasi khusus (website lemot)., Saya berharap lalu lintas data akan lebih mudah diakses meskipun pendaftarnya meningkat,”jelasnya.
Untuk diketahui, pendaftaran SBMPTN 2018 dibuka sejak 5 April 2018 pukul 08.00 WIB untuk seleksi model Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) dan berakhir 27 April pukul 22.00 WIB.
Sementara itu, di kalangan pelajar yang telah dinyatakan gugur dari jalur SNMPTN, tampak mulai bergegas mengikuti pendaftaran SBMPTN. Seperti yang akan dilakukan Sabrina Aulia Ilahi (17), siswa SMKN 6 Surabaya setelah dirinya gagal SNMPTN. “Niatnya hari ini (Kemarin) barengan sama temen buat daftar, mungkin saja ujiannya bisa sama satu lokasi,”ungkapnya.
Meskipun belum menyiapkan diri dengan tes SBMPTN, ia tidak berencana mencari bimbingan belajar untuk SBMPTN. Menurutnya ia sudah memiliki bekal mengerjakan soal. “Kalau ikut bimbel khusus sih nggak, kalau lolos ya Alhamdulillah. Tapi kalau memang nggaka ada kesempatan lolos ya maunya kursus jahit, biar nambah ilmu gk cuma hanya sampai di SMK saja,”ujar siswa dari jurursan Tata Busana ini.
Iapun tak memaksakan untuk mengambil jalur mandiri jika ternyata gagal SBMPTN. Sebab menurutnya menambah pengetahuan tak harus melalui kuliah. “Buat saya sendiri sih nggak terlalu memaksakan untuk kuliah jadi saya lebih milih kursus, karena bidang tata busana itu yang penting skillnya dan tergantung masing-masing anak bisa mengembangkan atau tidak,” pungkasnya. [tam]

Tags: