Sekda Terpilih Harus Mampu Jadikan Birokrasi Nganjuk Nyawiji

Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi.n (ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Tiga nama calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Nganjuk memunculkan banyak spekulasi masyarakat siapa yang akhirnya terpilih. Nama paling santer Drs Mokhamad Yasin (Kadinas Pendidikan) dengan latar belakang Pengurus Nahdhatul Ulama dan Drs Nur Solekan (Kadinas Perhubungan) yang merupakan alumni Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN).

Sepertinya nama Dr Sopingi (Kepala Badan Kepegawaian/BKD) hanya menjadi pelengkap persyaratan tiga nama yang diajukan kepada Gubernur Jatim. Karena karier Sopingi di birokrasi masih berada jauh dibawah Nur Solekan.

Sementara itu, Wakil Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi mengatakan, jika semua pejabat yang memenuhi syarat memiliki peluang yang sama. Maka ada Tim Seleksi yang melakukan asasmen terhadap para pejabat yang telah mendaftar.

Wabup Marhaen akan mendukung siapapun yang akhirnya dilantik menjadi Sekda Kabupaten Nganjuk pada 4 Agustus mendatang. ‘’Semua memiliki peluang yang sama, tidak ada pengkondisian dan selama tahapan rekrutmen Sekda dilaksanakan secara transparan oleh tim seleksi yang independen,’’ ujar Wabup Marhaen.

Wabup Marhaen juga berharap, siapapun yang akan menduduki jabatan Sekda harus mampu melakukan komukasi dan membantu tugas bupati dan wakil bupati secara profesional dan proporsional. Selain itu, juga mampu melakukan komunikasi dengan mitra eksekutif yakni DPRD Nganjuk serta forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda).

Lebih jauh dari itu, Sekda nantinya juga mampu mengkoordinasikan antara tugas – tugas bupati dengan wakil bupati secara baik. Serta melaksanakan tata kelola pemerintahan dengan menerapkan standar manajemen birokrasi yang baik dari seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Nganjuk.

‘’Figur Sekda harus mampu melakukan harmonisasi semua perangkat daerah baik eksternal maupun internal. Tidak ada group atau geng di dalam birokrasi, sehingga semua jajaran Pemkab Nganjuk kompak nyawiji lahir batin,’’ tegas Wabup Marhaen.

Apalagi, dikatakan Wabup Marhaen, Kabupaten Nganjuk saat ini dalam upaya membangun pemerintahan yang akuntabel, kredibel dan lebih dipercaya oleh masyarakat. Jabatan Sekda yang punya posisi sentral sebagai jembatan politik dan administratif, tentunya sangat strategis. Namun demikian proses seleksi oleh Pansel Sekda yang merupakan bagian dari proses administratif untuk pengisian jabatan menjadi tumpuan untuk menjaring pejabat yang memiliki integritas dan kompetensi tinggi.

Sekedar diketahui, setelah dilakukan uji kompetensi dari tujuh pejabat pratama hanya menyisakan Drs Mokhamad Yasin (Kadinas Pendidikan), Drs Nur Solekan (Kadinas Perhubungan) dan Dr Sopingi (Kepala Badan Kepegawaian/BKD).

Sesuai pengumuman Nomor 007/PANSEL/KAB-NGK/2020 tertanggal 29 Juli, Drs Mokhamad Yasin menduduki peringkat pertama. Kemudian disusul Drs Nur Solekan dan Dr Sopingi. Dari hasil uji kompetensi tiga pejabat calon sekda tersebut sesuai keputusan Pansel telah dinyatakan mememenuhi persyaratan sehingga ketiga nama tersebut akan diajukan kepada gubernur untuk mendapat persetujuan.

Pejabat peserta seleksi jabatan Sekda yang dinyatakan lolos tahapan seleksi uji kompetensi bidang/teknis dan sosio kultural. Pelaksanaan uji kompetensi bidang/teknis dan sosio kultural. Selain itu uji kompetensi juga meliputi penilaian/presentasi makalah dan uji gagasan/wawancara yang dilaksakanan di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur di Surabaya, Selasa (28/7) silam.

Kemudian nama pejabat tiga peringkat terbaik hasil seleksi juga akan langsung dilaporkan ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dan dilaporkan ke Gubernur Jawa Timur untuk mendapatkan persetujuan. (ris)

Tags: