Sekolah Lebih Senang Jadwal UN CBT Diundur

Ujian dengan metode Computer Based Test (CBT)  akan digelar di seluruh kabupaten/kota di Jatim tahun ini dan akan diikuti oleh siswa mulai jenjang SMP, SMA dan SMK.

Ujian dengan metode Computer Based Test (CBT) akan digelar di seluruh kabupaten/kota di Jatim tahun ini dan akan diikuti oleh siswa mulai jenjang SMP, SMA dan SMK.

Dindik Surabaya, Bhirawa
Tidak ada yang mengejutkan dengan mundurnya jadwal pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Computer Based Test (CBT). Sebagai penyelenggara, sekolah justru lebih senang dengan adanya penundaan ini. Sebab, penundaan ini akan membuat persiapan sekolah dan siswa akan lebih matang.
Seperti diketahui, UN CBT jenjang SMA/SMK yang semula akan dilaksanakan pada 7 April ditunda menjadi 13 April bersamaan dengan UN Paper Based Test (PBT) jenjang SMA/SMK. Perubahan ini tertera dalam Prosedur Operasional Standar (POS) UN 2015 yang baru diterbitkan Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP) akhir pekan lalu.
Diungkapkan Kepala SMAN 18 Surabaya Suwandhi, siswa kelas XII di sekolahnya memang sudah terbiasa dengan UN CBT. Namun dengan mundurnya jadwal pelaksanaan UN CBT ini, siswa jadi punya banyak waktu untuk evaluasi semua kekurangan selama ujian sekolah dan try out CBT dari Puspendik beberapa hari terakhir.  “Tidak masalah diundur,  justru ini harus didukung supaya persiapan siswa lebih matang, ” ungkap Suwadhi dihubungi, Senin (16/3).
Hal senada diungkapkan Kepala SMAN 6 Surabaya Nurseno. Penundaan ini dapat digunakan untuk mengoptimalkan persiapan siswa. Meski semula siswa menganggap ini kabar yang kurang baik. Namun ia mengingatkan para siswanya agar tidak melihat kacaunya jadwal UN CBT. Tetapi mengambil hikmah dari pengunduran jadwal untuk mengoptimalkan  belajar.  “Anak-anak awalnya tidak senang. Karena bagi mereka UN harus segera selesai.  Supaya lebih lega, tapi mereka akhirnya paham kebijakan dari Kemendikbud ini, ” ujar Nurseno.
Bagi Nurseno, meski UN bukan penentu kelulusan,  tapi penilaian masyarakat nilai UN tetap jadi perhatian. ” Kalau tinggal klik aja gampang,  lebih penting memberikan pemahaman menjawab soal,” tandasnya.
Tidak hanya bagi kepala sekolah, Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya Sudarminto juga mengakui ini sebagai kabar baik. Karena dengan diundur, UN CBT dan PBT akan dilakukan serentak. Dengan kata lain, koordinasi pelaksanaannya akan lebih mudah dan efektif. “Bagi sekolah ini tentu baik. Bisa memberi kelonggaran untuk persiapan,” tutur dia.
Saat ini, Ujian Sekolah (Usek) telah berakhir, karena itu kesempatan sekolah untuk melakukan trial UN CBT bisa lebih lama. Uji coba ini dimaksudkan untuk mencoba jaringan dan line. “Dengan trial, sekolah akan tahu kendalanya,” kata Sudarminto.
Sayang, kabar gembira penundaan ini dikabarkan karena minimnya persiapan panitia pusat. Sudarminto mengaku, seharusnya Selasa (17/3) hari ini hingga 20 Maret mendatang Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) mengumpulkan proctor dan teknisi sekolah penyelenggara. Namun, hingga kemarin kabar terebut tak jelas. “Informasinya diundur lagi. Proctor dan teknisi baru dikumpulkan pada 23 Maret,” kata mantan Kepala SMAN 16 Surabaya ini.
Padahal, pertemuan ini penting karena untuk melatih proctor dan teknisi mengatasi masalah di sekolah. Selama trial ini, Sudarminto mengaku telah mengimbau ke masing-masing sekolah agar melakukan trial dan menginventarisir persoalan yang ada. Selanjutnya, persoalan tersebut bisa disampaikan ke Puspendik.
Sementara itu, Kepala Dindik Jatim Harun membenarkan adanya kebijakan baru itu.  Harun menjelaskan hal ini dimaksudkan untuk menyamakan kondisi psikologis siswa CBT maupun PBT. “Semuanya sudah diatur di POS yang baru turun. Kita tinggal melaksanakan POS. Tidak bisa menambahi atau mengurangi,” tegas Harun.

SD Tunggu POS
POS untuk UN 2015 saat ini sudah turun. Namun POS UN ini masih diperuntukkan bagi jenjang SMP, SMA, dan SMK sederajat, sedangkan untuk jenjang SD masih menunggu.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dindik Kota Surabaya Dra Eko Prasetyoningsih mengatakan para penyelenggara UN dapat bernafas lega dengan turunnya POS tersebut.  Untuk itu, pihaknya segera mengambil langkah dengan akan segara melakukan sosialisasi pada sekolah-sekolah. Menurutnya, aturan-aturan tersebut dapat didownload masyarakat melalui dispendik.surabaya.go.id/sb.
“Keresahan para penyelenggara serta pelaksana UN terjawab sudah, Sabtu (14/ 3) kemarin POS penyelenggaraan UN 2014/2015 telah turun. Hal tersebut melengkapi Permendikbud No 5 Tahun 2015 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik, Penyelenggaraan Ujian Nasional, dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan SMP/Mts atau yang sederajat dan SMA/MA/SMK atau yang Sederajat,” katanya, Senin (16/3) kemarin.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya M Ikhsan sebelumnya menjelaskan, beberapa catatan penting dalam UN 2015 adalah hasil UN tidak digunakan untuk penentuan kelulusan siswa dari satuan pendidikan.  Kelulusan siswa dari satuan pendidikan ditentukan oleh masing-masing satuan pendidikan. Kriteria kelulusan peserta didik dari ujian pendidikan kesetaraan untuk semua mata pelajaran ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi.
Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan kesetaraan ditetapkan Dinas Pendidikan Kab/Kota melalui rapat pleno dengan melibatkan perwakilan dari satuan pendidikan non formal.
Ikhsan juga menjelaskan setiap siswa wajib mengikuti UN minimal satu kali, UN perbaikan khusus SMA sederajat bagi peserta didik yang memperoleh hasil UN kategori kurang pada mata pelajaran tertentu. UN perbaikan dilaksanakan pada 2016. [tam,dre]

Tags: