2015, Penderita TB di Bojonegoro Capai 920 Jiwa

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Bojonegoro, Bhirawa
Penyakit yang disebabkan mycobacterium tuberculosis (TB) ini masih dianggap mematikan kedua di dunia setelah HIV/AIDS. Bahkan di Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2015 lalu ditemukan 920 penderita.
Dari jumlah itu terdiri penderita TB dengan jenis BTA positif dan BTA negatif. Namun tidak ditemukannya adanya ekstra paru. Istilah BTA positif atau negatif itu menunjuk pada hasil pemeriksaan Basil Tahan Asam (BTA) dalam dahak atau berdasarkan tipe pasien.
“ Untuk BTA positif jumlah penderitanya 677 orang, sedangkan BTA negatif 243 orang. Jumlah ini bisa bertambah,” ujar Pengawas Supervisor Dinkes Kabupaten Bojonegoro, Nur Tjahjono, Kemarin (5/1).
Dia menjelaskan, jumlah penderita itu sudah mencakup segala usia dan jenis kelamin. Rinciannya, untuk usia 0 – 4 tahun ditemukan sebanyak 5 penderita, usia 5-14 tahun sebanyak 7 penderita, usia 15-24 tahun sebanyak 102 penderita, dan usia 25-34 tahun 111 penderita.
“ Usia 35 – 44 tahun ditemukan sebanyak 136 penderita, usia 45-54 tahun sebanyak 214 penderita, usia 55-65 tahun 231 penderita, dan usia di atas 65 tahun 114 penderita,” jelasnya.
Pada tahun 2014 jumlah penemuan TB mencapai 945 kasus yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Bojonegoro dan rumah sakit.
Menurutnya, keengganan pasien untuk memeriksakan diri membuat banyak pasien TB yang tidak tertangani dengan baik. “Banyak penderita TB kalau sudah seminggu minum obat, badan sudah enak, terus berhenti minum obat,” katanya.
Untuk mencegah kejadian drop out minum obat menurut dia, program pendampingan minum obat bagi pasien TB tetap harus diberlakukan. Untuk itu, pasien TB hendaknya diberikan pendamping. [bas]

Tags: