Selancar Putra Jawa Timur Belum Peroleh Emas

Perahu Layar Jatim jebol diterjan ombak saat berlaga di Pra PON, pengurus berharap KONI bisa memberikan peralatan yang layak untuk berlomba maupun latihan.

Perahu Layar Jatim jebol diterjan ombak saat berlaga di Pra PON, pengurus berharap KONI bisa memberikan peralatan yang layak untuk berlomba maupun latihan.

Surabaya, Bhirawa
Tim selancar Jatim belum mendulang satu medali emas pun dalam kejuaraan pra Pekan Olahraga Nasional (PON) 2015, di Pantai Balongan Indah, Indramayu, Jawa Barat. Dari sektor putra yang pertandingannya sudah selesai, Jawa Timur hanya mendapatkan 5 medali perak dan 2 medali perunggu.
Diantara medali perak Jawa Timur didapat dari kelas Mistral OD atas nama Kuswanto. Medali emas dan perunggu pada nomor ini masing-masing diraih I Gede Subagiasa (Bali) dan Fadli Faisal Yusuf (Banten).
Ahalarik turut menyumbangkan medali perak untuk Jawa Timur dari kelas Techno. Dia kalah dari wakil DKI Jakarta Ridwan Ramadhan. Lalu peringkat tiga ditempati Ramadhan Syarif dari Sulawesi Selatan (Sulsel).
Di nomor RS One, dua atlet Jawa Timur berada di urutan kedua dan ketiga. Mereka adalah Astika Oye dan Mustofa. Peringkat pertama pada nomor ini ditempati I Nyoman Suartana dari Bali.
Begitu pula di nomor RSX, Jawa Timur juga mendapat medali perak dan perunggu. Adalah Badrul Sahid di peringkat dua dan Susilo di peringkat tiga. Untuk peringkat pertama diraih wakil Bali I Gusti Made Oka Sulaksana.
Atas hasil ini, pelatih selancar Jawa Timur Bambang tak banyak memberikan komentar. Dia hanya menyebutkan bahwa salah satu yang mempengaruhi hasil atlet Jawa Timur adalah faktor cuaca. “Cuaca di sini (Pantai Balongan) ekstrem,” sebutnya.
Saat ditanya mengenai peralatan, Bambang menyebutkan bahwa masih banyak yang kurang. Hanya saja, ia tidak mamaparkan secara detail apa kekurangannya, dan menyarankan agar menghubungi pelatih lainnya. “Kalau masalah itu (peralatan), coba tanya langsung ke Pak Yusuf (pelatih selancar). Saya kurang paham kalau itu,” saran Bambang.
Sekadar informasi, cuaca di Pantai Balongan memang tergolong ekstrem. Angin berhembus sangat kencang, dan dalam dua hari sebelumnya gelombang laut cukup tinggi. Cuaca ini juga berdampak pada cabor layar yang juga menggelar pra PON di tempat yang sama.
Perahu Jebol
Tim layar Jawa Timur nyaris saja gagal mendapatkan tiket kelas 470 putra, gara-garanya perahu yang digunakan jebol diterjang ombak saat bertandingan di pra Pekan Olahraga Nasional (PON) 2015. Zakaria Rizki, atlet Jawa Timur yang menggunakan perahu tersebut harus puas finish di urutan keempat. Beruntung, penentuan tiket PON XIX 2016 Jawa Barat berdasarkan urutan enam besar.
Pelatih layar Jatim Uwais Alqarni mengungkapkan, cuaca di Pantai Balongan Indah, Indramayu, Jawa Barat, memang tergolong ekstrem pada dua hari sebelumnya. Hembusan angin cukup kencang dan gelombang laut menjadi tinggi. “Kelas 470 putra perahunya patah. Nyaris saja tidak lolos, hanya keberuntungan. Waktu maraton, ada gelombang (setinggi) 4 meter. Perahu jebol,” kata Uwais saat ditemui di Pantai Balongan, Selasa (6/10).
Selain faktor cuaca, atlet layar Jawa Timur juga terkendala dengan peralatan yang digunakan. Mereka harus bertanding dengan peralatan lama, sementara atlet dari kontingen daerah lain sudah menggunakan peralatan terbaru. “Peralatan (Jatim) kurang update,” sebut Uwais.
Tak terkecuali perahu untuk kelas 470 yang jebol diterjang ombak. Adapun perahu tersebut hasil pengadaan pada 2004. Praktis kini usianya sudah 11 tahun. “Peralatan sudah tua, ada yang tiangnya bengkok dan sebagainya,” paparnya.
KONI Jawa Timur sempat menjanjikan untuk memberikan peralatan baru kepada kontingen layar, yang rencananya sebelum pra PON. Namun hingga kini, janji tersebut terealisasi. “Kelas 470 dan 420 belum terima sampai sekarang. Perahu ini sangat kami butuhkan. Karena lawan sudah pakai yang baru,” tandasnya.
Keluhan Uwais ini sempat disampaikan langsung kepada tim monitor dan evaluasi (monev) cabang olahraga (cabor) layar KONI Jawa Timur, Baso Suherman, yang datag langsung ke Pantai Balongan. Baso pun berjanji untuk meneruskan keluhan ini kepada KONI Jawa Timur. “Nanti coba saya sampaikan ke KONI Jatim,” ucap Baso. [wwn]

Tags: