Sembilan Kota Diduga Sarang Persembunyian Teroris

Ketua-FKPT-Jatim-Soubar-Isman-menjadi-pembicara-pada-acara-Desiminasi-Pedoman-Peliputan-Terorisme-dan-Peningkatan-Profesionalisme-Media-Massa-Pers-Dalam-Meliput-Isu-Terorisme.-[abednego/bhirawa].

Ketua-FKPT-Jatim-Soubar-Isman-menjadi-pembicara-pada-acara-Desiminasi-Pedoman-Peliputan-Terorisme-dan-Peningkatan-Profesionalisme-Media-Massa-Pers-Dalam-Meliput-Isu-Terorisme.-[abednego/bhirawa].

(Survey Aksi Terorisme Oleh BNPT dan FKPT Jatim)
Surabaya, Bhirawa
Sembilan kota di wilayah Jawa Timur disinyalir menjadi kota atau tempat bersembunyinya terduga teroris. Data ini terungkap dari surveiĀ  Badan Nasional Penangulangan Terorisme (BNPT) bekerjasama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur .
Ketua FKPT Jatim Soubar Isman mengatakan, pihaknya telah melakukan penelitian di seluruh wilayah Jatim yang berpotensi menjadi sarang teroris. Penelitian ini berupa survey yang dilakukan dengan metode kualitatif.
Caranya, dengan menghimpun data dari para responden seperti ketua organisasi diantaranya Ketua MUI, Ketua Muhammadiyah, Ketua NU, dan para Ketua organisasi pemuda di Jatim.
“Berdasarkan survey yang dilakukan, sebanyak Sembilan kota di wilayah Jawa Timur berpotensi menjadi sarang terduga teroris,” tegas Ketua FKPT Jatim Soubar Isman.
Dijelaskan Soubar, Sembilan kota itu diantaranya adalah Lamongan, Malang Kota dan Kabupaten. Kendati demikian, untuk alasan keamanan dan tidak membuat resah masyarakat, Soubar tidak memaparkan sembilan kota tersebut. Hal itu dilakukan supaya tidak menimbulkan keresahan di lingkup Pemerintah Kota setempat dan masyarakat luas.
“Kesimpulannya, sembilan wilayah Jawa Timur berpotensi menjadi tempat para kelompok radikal maupun teroris. Akan tetapi hal itu belum berwujud nyata,” ungkapnya.
Disinggung terkait tujuan survey yang dilakukan BNPT dan FKPT Jatim, Soubar mengaku hal itu sebagai tindakan pencegahan sejak dini terhadap aksi radikalisme dan terorisme. Bahkan, pihaknya menerangkan bahwa survei tersebut merupakan upaya pemetaan tempat yang disinyalir sebagai sarang aksi terorisme.
“Survey ini digunakan sebagai langkah memetakan sasaran aksi radikalisme maupun terorisme,” terangnya.
Ditambahkan Soubar, selain melakukan survey, pihaknya juga menggandeng para tokoh agama dan masyarakat supaya sadar dan ikut berpartisipasi dalam antisipasi aksi terorisme di daerahnya masing-masing.
“Kami memberikan edukasi kepada masyarakat dalam pencegahan aksi terorisme sejak dini. Program survei ini merupakan bentuk nyata guna pencegahan radikalisme dan terorisme di Jawa Timur,” tambahnya.
Ketika ditanya terkait kota mana saja yang disingalir menjadi tempat persembunyian para terduga teroris, Saubar enggan menjawab secara detail. Sebab, diakuinya informasi terkait keberadaan terorisme merupakan rahasia yang hanya dimiliki oleh anggota intelejen negara. “Kami mempunyai data terkait daerah yang berpotensi menjadi tempat persembunyian para terduga teroris. Namun ini bersifat sangat rahasia dan tidak boleh dipublish ke media,” pungkasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono menegaskan telah mengantisipasi aksi terorisme dengan melakukan pemantauan di seluruh daerah di Jatim. “Upaya Polisi adalah dengan cara pencegahan dan melakukan pemantauan terkait situasi serta keadaan disetiap daerah yang diduga mejadi daerah rawan aksi radikalisme dan terorisme,” jelas Argo. [bed]

Tags: