Sempat Tak Percaya Diri, Berhasil Jadi Atlet Softball Profesional

Puan Evan Sabina mahasiswa atlet Softball Unair

Surabaya, Bhirawa
Universitas Airlangga (Unair) Surabaya tak pernah kehabisan mahasiswa sekaligus atlet berprestasi. Kali ini atlet mahasiswa Unair, Puan Enva Sabina, yakni mahasiswi Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris itu, merupakan atlet Cabang Olah Raga (Cabor) softball dengan tumpukan prestasi.
Puan, sapaan akrabnya, telah menyabet juara dalam banyak kompetisi bergengsi. Kompetisi tersebut yakni Surabaya Merdeka Games, Suroboyo Cup, dan baru-baru ini ia juga membawa pulang juara Runner Up pada Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Porprov Jatim). Bagi Puan, tantangan terbesarnya selama berada di bidang olahraga softball ketika menjadi kapten tim. Puan ditunjuk sebagai kapten tim, untuk ajang Porprov Jatim 2022.
“Softball kan olah raga beregu. Jadi saya sebagai kapten tim perlu memikirkan cara agar ada kerja sama yang baik antar anggota. Bagu saya, salah satu kunci juara yakni bekerja sama satu sama lain melalui kekompakan dan rasa kepercayaan,” terangnya, Rabu (17/8).
Mulanya, Puan merasa bingung dan tidak percaya diri dengan tugas ‘beratnya’ menjadi seorang kapten yang harus mengayomi para anggota sekaligus meraih juara. Beruntung, ia selalu mendapatkan dukungan dari sang mama.
“Alhamdulilah mama selalu meyakinkan saya bahwa semua bisa jika ada kemauan,” imbuhnya.
Selain itu guna membangun kerja sama baik antar anggota, Puan juga acapkali menghabiskan waktu bersama timnya. Kegiatan ini dilakukan di luar jadwal latihan.
“Karena untuk membangun kerja sama, kami perlu memahami satu sama lain. Dan hal itu bisa dilakukan salah satunya dengan memperbanyak waktu bersama. Contohnya dengan pergi makan bersama atau liburan bersama,” jelasnya.
Tantangan lain bagi Puan, yakni ketika ia harus membagi waktu antara berlatih softball dan kesibukan perkuliahan. Ia biasa berlatih setelah menyelesaikan kegiatan perkuliahannya.
“Terkadang saya merasa lelah, namun mengingat tujuan saya adalah untuk menjadi juara sehingga harus tetap menjalaninya,” ungkapnya.
Puan juga sempat memiliki rasa tidak percaya diri, karena berat badan yang dimilikinya. ”Aku mempunyai badan overweight, jadi kalau jogging lebih lama dari teman lainnya. Tapi walaupun lebih lama, aku tetap bertahan dan membuktikan kemampuanku,” tuturnya.
Ketertarikan Puan dalam dunia softball tidak dapat lepas dari peran ayahnya. Sang ayah sempat mengajaknya ke lapangan softball dan mulai menunjukkan ketertarikannya pada saat itu.
“Karena aku juga berpikir softball adalah olahraga yang relatif jarang di Indonesia. Tidak banyak yang mengerti dan berminat. Jadi ya mengapa tidak kalau aku jadi yang tertarik dengan softball dan bergabung ke club,” ujar mahasiswi angkatan 2020 ini. [ina.fen]

Tags: