Seniman Jombang Upacara HUT Kemerdekaan Berbahasa Jawa

Upacara peringatan kemerdekaan bangsa ke-73 dengan menggunakan bahasa jawa oleh sejumlah seniman Jombang, Jumat (17/08). [Arif Yulianto]

Jombang, Bhirawa
Sejumlah seniman di Kabupaten Jombang yang prihatin dengan mulai ditinggalkannya Bahasa Jawa sebagai bahasa Ibu, menggelar upacara bendera peringatan kemerdekaan tersebut dengan menggunakan pengantar bahasa Jawa.
“Ini merupakan keprihatinan bersama bahwa bahasa Ibu sudah mulai ditinggalkan. Seolah-olah itu bukan sesuatu yang penting, maka dengan kesederhanaan, kita mencoba membangkitkan kembali, kearifan lokal itu bisa dilestarikan kembali,” kata Dian Soekarno, salah seorang pegiat seni saat diwawancarai sejumlah wartawan, Jumat (17/8).
Seniman dari Sanggar Tari Lung Ayu, Dusun Subentoro, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Jombang, itu juga mengajak masyarakat sekitar untuk mengikuti upacara tersebut.
“Kita juga melibatkan seniman seniwati di Jombang, dan juga masyarakat sekitar untuk pelaksanaan upacara ini,” tambah Dian Soekarno. Pelaksanaan upacara peringatan kemerdekaan itu sendiri berjalan dengan khidmat, kental dengan nuansa Jawa.
Seluruh peserta upacara mengenakan pakaian adat. Prosesi upacara ini dilakukan secara sederhana di pekarangan warga setempat.
Menurut Dian Soekarno, di era global saat ini, perlu adanya jati diri yang bersumber dari kearifan lokal, mengingat kebudayaan lokal merupakan salah satu unsur terbentuknya kebudayaan nasional.
“Identitas lokal berupa kearifan lokal itu sangat penting, apalagi budaya lokal adalah ujung tombak dari pembentukan budaya nasional. Dan itu sangat dibutuhkan dalam era sekarang maupun seterusnya,” pungkas Dian Soekarno. [rif]

Tags: