Sepatu Sutra Buatan Kabupaten Pasuruan di Pamerkan di KTT G20 Nusa Dua Bali

Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf melihat sepatu sutra khas buatan pengrajin asal Kabupaten Pasuruan, Arianto Nugroho yang akan dipamerkan di event KTT G20 Indonesia di Nusa Dua Bali, 13-14 November. [Hilmi Husain]

Pasuruan, Bhirawa
Sepatu sutra khas buatan pengrajin asal Kabupaten Pasuruan terpilih menjadi salah satu produk UKM yang ditampilkan di event KTT G20 Indonesia di Nusa Dua Bali, 13-14 November.
Ia adalah Arianto Nugroho (47), Ketua Koperasi Kupu Sutra di Kecamatan Purwodadi. Produk Handmade tersebut akan menghiasi salah satu stand pameran B20 Spouse Program. Yaitu pameran khusus forum bisnis internasional antar negara peserta G20.
Menurut Arianto, keikutsertaan ia dengan produk buatannya atas penunjukan langsung Kamar Dagang Indonesia (Kadin) yang dinilai sangat menarik. Sebab, selain ramah lingkungan, prosuksinya diproduksi oleh kaum disabilitas.
“Pihak Kadin sangat tertarik. Karena, kita ecogreen serta kami memang memberdayakan para disabilitas untuk membuat sepatu sutra ini,” ujar Arianto Nugroho ditemui di Pendopo Pemkab Pasuruan, akhir pekan lalu.
Dalam event KTT G20, pihaknya akan membawa sekitar 30 pasang sepatu sutra sebagai produk unggulannya. Selain itu, dirinya juga membawa produk olahan sutra lain berupa tas sutra dan selendang sutra. “Jadi, total yang akan kami bawa untuk dipamerkan ke ajang G20 Indonesia sekitar 50 produk,” tandas Arianto Nugroho.
Arianto menjelaskan partisipasinya di ajang internasional bukanlah hal yang pertama kalinya. Sebelum ajang G20 Indonesia, ia juga pernah memamerkan produknya di event balapan di Sirkuit Mandalika bulan Oktober 2022 lalu. “Di Mandalika, alhamdulillah banyak yang laku. Harapannya di G20 tentunya bisa laku lebih banyak. Karena tamunya dari penjuru dunia,” tambah Arianto Nugroho.
Arianto menegaskan bahwa jika usaha pengolahan benang ulat sutra sudah mulai digelutinya sejak tahun 2016. Niatnya juga sangat mulia, yakni sebagai social entrepreneurship.
Makanya, ia mengajak kaum disabilitas serta buruh tani sebagai mitra dalam membuat sepatu sutra dan produk olahan dari benang ulat sutra lainnya. “Kaum disabilitas masih sering dianggap sebelah mata di masyarakat. Kita ini memang social business,” urai Arianto Nugroho.
Terpisah, Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf mengapresiasi produk sepatu sutra dan akan menjadikannya sebagai produk unggulan khas Kabupaten Pasuruan.
Menurutnya, bukan hanya karena keaslian bahan tanpa kimiawi. Namun, diproduksi oleh IKM dan sukses memberdayakan para petani hingga penyandang disabilitas di sekitar koperasi itu sendiri. “Saya apreasiasi sepatu-sepatu ini. Dan akan kami jadikan sebagai produk unggulan khas Kabupaten Pasuruan,” kata Gus Irsyad, panggilan akrabnya.
Gus Irsyad menambahkan dirinya sangat bangga karena produk buatan warga Kabupaten Pasuruan bisa menembus event internasional, seperti ajang G20 Indonesia. “Akan selalu kami dukung. Tak hanya di G20, melainkan di ivent internasional lainnya maupun di ivent lokal akan kita ajak terus,” jelas Gus Irsyad. [hil.wwn]

Tags: