Sepekan Pemerintah Kabupaten Probolinggo Karantina 284 Pemudik

Hotel tempat karantina di Paiton dijaga ketat.n [wiwit agus pribadi/bhirawa]

(Empat Warganya Positif Covid-19 Peta Zebaran Zona Merah Berubah)
Probolinggo, Bhirawa
Satgas Virus Corona atau Covid 19 Kabupaten Probolinggo mengonfirmasi kasus nomor 4 positif pada Sabtu, (11/4) malam. Pasien ini merupakan salah satu peserta Bimtek Haji di Surabaya. Pemkab Probolinggo sepekan telah mengarantina 284 pemudik.
Menurut Juru Bicara Satgas Penanggulangan Bencana Non Alam dan Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Probolinggo, dr Anang Budi Yoelijanto, Sabtu malam. Pasien positif Covid 19 berasal dari Kecamatan Pakuniran, berjenis kelamin perempuan dan pernah mengikuti Bimtek Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI).
‘’Iya, peserta Bimtek, ya klaster Sukolilo,’’ ujarnya dokter Anang.
Dokter Anang mengatakan, pasien positif itu merupakan tenaga medis. Kini diisolasi di rumah aman (safe house) dalam kondisinya stabil. Penelusuran (Tracking) orang terdekat dan rekan kerja yang melakukan kontak dengannya sudah dilakukan.
Sehingga total ada empat orang peserta Bimtek Haji Surabaya yang positif Covid 19. Untuk enam orang lainnya, masih menunggu hasil swap. ‘’Masih menunggu hasilnya. Mereka sudah diisolasi,’’ ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo itu.
Selain mengonfirmasi kasus keempat, Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo juga melakukan pergeseran peta sebaran. Jika sebelum terkonfirmasi satu orang positif Covid 19 berasal dari Kecamatan Kraksaan, kini digeser ke Kecamatan Gading. Sehingga Kecamatan Kraksaan yang semula berwarna merah, kini berganti kuning. Sedangkan Kecamatan Gading, dari kuning menjadi merah.
‘’Kami lakukan pergeseran peta sebaran berdasarkan alamat KTP dan tempat tinggal yang bersangkutan. Pada sebelumnya tercatat di Kraksaan, karena yang bersangkutan pada awalnya masuk data di Puskesmas Kraksaan dan mempunyai tempat singgah di Kraksaan,’’ tuturnya.
Kini di Kabupaten Probolinggo posisinya untuk positif Corona Virus Disease (Covid 19) sebanyak empat orang, juga dari klaster pelatihan petugas haji di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Ketiganya berasal dari Desa Bayeman, Kecamatan Tongas; Desa Prasi, Kecamatan Gading dan Desa Jabungsisir, Kecamatan Paiton. Terbaru dari Desa Alaspandan, Kecamatan Pakuniran.
Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 305 orang atau bertambah sembilan orang dari sehari sebelumnya yang mencapai 296 orang. Dengan keterangan 218 orang dalam pemantauan, 86 orang selesai dipantau dan satu orang meninggal dunia. Selain itu, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 11 orang dengan keterangan satu orang dalam perawatan, enam orang sehat dan empat orang meninggal dunia.
Pemudik asal Kabupaten Probolinggo yang pulang kampung, semakin bertambah. Hingga Sabtu (11/4) malam, ada 284 orang pemudik yang dikarantina Satgas Covid-19. Ratusan warga kini menjalani isolasi di 23 kecamatan, yang ada di wilayah Kabupaten Probolinggo. Hanya di Kecamatan Sukapura saja yang masih belum ada pemudik sehingga Satgas Covid-19 tak melakukan karantina.
Kecamatan Tiris jadi urutan pertama dengan jumlah pemudik dikarantina dengan 34 orang, kemudian Krucil dan Kotaanyar masing-masint 30 orang. Lalu Paiton 22 orang, Gending 18 orang, Banyuanyar 15 orang dan Tegalsiwalan 14 orang. Selanjutnya di Kecamatan Sumberasih 13 orang, Pajarakan 12 orang, Kraksaan dan Krejengan 11 orang, Dringu 10 orang, Tongas dan Kuripan sembilan orang, Maron delapan orang, Gading tujuh orang, Besuk dan Lumbang enam orang, Bantaran dan Pakuniran, Leces lima orang dan Sumber satu orang, ungkap Koordinator Pengamanan dan Gakum Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Probolinggo.
Kondisi 284 pemudik atau pendatang yang diisolasi saat ini stabil semua. Tanpa gejala apapun maupun keluhan sakit. ‘’Kami terapkan edukasi dari Satgas dengan segala proses pemulihan dan kebugaran dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Seperti senam, berjemur dan pemenuhan gizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh,’’ kata Ugas.
Diketahui, sudah sepekan sejak Minggu (5/4) lalu, jumlah warga yang menjalani karantina di Kabupaten Probolinggo terus bertambah. Jumlah inipun juga diprediksi akan terus meningkat selama pandemik corona belum berakhir, tandasnya.
Bupati Tantri menurutkan, Rapid Test pada 10 orang itu dilakukan pada tanggal 27 Maret lalu dan Senin, tanggal 6 April kemarin dilakukan ulang. Hasilnya, Pemerintah Pusat mengonfirmasi jika ketiganya terpapar virus tanpa keluhan dan gejala apapun.
Bupati menjelaskan, jika empat orang yang terpapar virus Corona itu berada di tiga Kecamatan, yakni Tongas, Paiton, Gading dan Pakiniran. ‘’Kini keempatnya sudah dilakukan isolasi mandiri. Karena tanpa gejala dan masih dalam keadaan fit dan sehat,’’ tegas bupati yang tidak menyebutkan di mana ketiganya dirawat.
Bupati menyayangkan, Kemenag Jatim yang masih menggelar acara Bimtek Haji disaat Pemerintah Pusat telah melarang semua daerah untuk menggelar kegiatan yang mendatangkan orang banyak. ‘’Ini sebuah kecerobohan, karena di saat ini pemerintah pusat sudah melarang seluruh kegiatan. Karena itu, kami jadi korban kecerobohan, sehingga banyak daerah yang sudah terpapar virus Corona dan ditetapkan sebagai zona merah,’’ tegas Bupati Tantri dengan mimik serius. [wap]

Tags: