Siagakan Helper Antisipasi Trouble UNBK

Petugas UNBK di SMAN 2 Surabaya melengkapi persiapan ujian dengan menempel data siswa dan imbauan untuk peserta. Senin (10/4) hari ini sebanyak 156 ribu siswa SMA jalani UN. [trie diana]

Hari Ini, 156 Ribu Siswa SMA Jalani UN
Dindik Jatim, Bhirawa
Serangkaian masalah dalam pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMK agaknya bisa menjadi pelajaran Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim dalam menyelenggaran ujian serupa untuk siswa SMA hari ini, Senin (10/4). Karena itu, setiap cabang dinas akan menyiagakan helper untuk menangani berbagai masalah yang mungkin terjadi selama UNBK berlangsung.
Seperti diungkapkan Kepala Cabang Dindik Jatim di Surabaya Sukaryantho. Pihaknya sedianya telah menyiapkan lima posko help desk sesuai wilayah. Setiap help desk membawahi lima sub help desk sekolah lainnya. Jadi dengan total sekitar 153 lembaga SMA di Surabaya, setiap 5 – 6 sekolah akan dibantu oleh 1 sub help desk.
“Untuk posko wilayah Surabaya Pusat di SMAN 6, Surabaya Barat di SMAN 22, Selatan di SMAN 15, Surabaya Timur di SMA Hangtuah dan Utara di SMAN 20,” tuturnya kemarin.
Dengan adanya posko yang tersebar itu, jangkauan bantuan diharapkan lebih cepat dan masalah di sekolah bisa lebih mudah diatasi.
Dikatakan Sukaryantho, setiap sub help desk memiliki tanggung jawab terhadap wilayahnya. Sebelum pelaksanaan, setiap proktor yang bertugas di help desk harus mendatangi sekolah dan mendampingi langsung. “Mulai sinkronisasi dan persiapan perangkatnya terus didampingi. Kalau saat pelaksanaan cukup membantu di sekolah masing-masing. Komunikasi bisa melalui media sosial,” lanjutnya.
Proktor yang mengemban tugas di help desk dikatakannya merupakan proktor pilihan. Mereka dilatih oleh Dindik JatIm untuk membantu secara teknis jalannya UNBK. Bukan hanya proktor dari SMA, proktor SMK juga membantu dalam pelaksanaan UNBK SMA. “Mereka ini memang bertugas di help desk sejak awal UNBK SMK. Mereka juga bisa datang ke sekolah yang bermasalah kalau proktor lokal tidak bisa,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Dindik Jatim Saiful Rachman mengungkapkan, persiapan UNBK telah dilakukan mulai dari pemeriksaan perangkat dan sinkronisasi sejak Jumat (7/4) lalu. Berbeda dengan UN SMK yang 100 persen menggunakan komputer, 12 sekolah dengan 546 siswa SMA masih mengikuti ujian menggunakan kertas.
Saiful berharap, sekolah bisa menjaga atmosfer saat ujian agar tetap kondusif dalam kondisi apapun. Termasuk ketika ada masalah yang mungkin terjadi. Sebab, permasalahan yang muncul seperti pada hari terakhir UNBK SMK disebabkan karena loading yang terlalu tinggi.
“Permasalahan bukan terjadi karena perangkat atau komputer sekolah. Sebab, komputer sudah disesuaikan dengan standar yang ditentukan,” terang Saiful.
Menurutnya walaupun terjadi masalah selama ujian, siswa masih memiliki peluang mengikuti ujian susulan. Untuk UNBK SMA, pihaknya mengajak para proktor untuk berkoordinasi dengan PLN di daerah masing-masing. Jangan sampai komitmen di provinsi belum sampai di kabupaten/kota.
“Koordinasi dan mengingatkan pihak PLN dan Telkom harus dilakukan, jadi tidak ada kejadian pemadaman atau jaringan down lagi,” tuturnya. [tam]

Tags: