Siap Jadi Pengungsian Jika Bromo Erupsi

Warga Desa Ngadas, Kec Poncokusumo, Kab Malang masih terlihat beraktivitas ke ladang, meski Gunung Bromo berstatus Level Siaga III

Warga Desa Ngadas, Kec Poncokusumo, Kab Malang masih terlihat beraktivitas ke ladang, meski Gunung Bromo berstatus Level Siaga III

Kab Malang, Bhirawa
Meningkatnya aktifitas abu vulkanik Gunung Bromo berdampak pada  beberapa desa di Kabupaten Malang seperti Desa Ngadas dan Desa Beringin Anom,  Kecamatan Poncokusumo, serta Desa Taji dan Desa Embut Legi, Kecamatan Jabung. Sebab, keempat desa tersebut dekat dengan dengan Gunung Bromo, yaitu jaraknya sekitar 12 kilometer hingga 15 kilometer.
Dekatnya jarak keempat desa itu dengan Gunung Bromo, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten setempat, menyiapkan tempat pengungsian bagi warga terdampak erupsi Gunung Bromo.
“Lokasi pengungsian ditempatkan di Balai Desa Beringin Anom, Kecamatan Poncokusumo,” terang Kepala BPBD Kabupaten Malang Hafi Lutfi, Kamis (17/12), kepada wartawan.
Menurut Hafi Lutfi desa yang terdekat dengan Gunung Bromo adalah Desa Ngadas dan Desa Taji. Sehingga kedua desa tersebut merupakan wilayah yang berpotensi besar terdampak abu vulkanik, jika terjadi erupsi Gunung Bromo. Namun pihaknya, tak dapat memprediksi berapa luas wilayah yang terdampak erupsi gunung tersebut pada tahun ini.
“BPBD telah menerapkan sistem evakuasi mandiri, karena jalannya tidak mendukung, sehingga warga mengevakuasi dirinya masing-masing dengan menggunakan kendaraan pribadi. Hal ini untuk mempercepat penyelamatan warga yang ada di dua itu, jika nantinya Gunung Bromo benar-benar erupsi,” tutur Hafi. Selain itu, lanjut dia, BPBD juga menyiapkan dapur umum dengan kapasitas 3000 hingga 5000 orang, yang kita tempatkan di Desa Beringin Anom. Selanjutnya, juga kita siapkan 31 buah tenda pengungsian. Sedangkan posko pengungsian memang sengaja ditempatkan di Desa Beringin Anom, karena letak desanya di tengah-tengah,” ujarnya.
Belajar dari tahun 2010, jelas Hafi, Desa Ngadas dan Desa Taji terkena dampak erupsi Gunung Bromo. Sebab, jarak Desa Ngadas dengan Gunung Bromo sejauh 6 hingga 8 kilometer. Namun, pada saat itu warga didua desa tersebut tidak sampai dilakukan evakuasi, karena material dari semburuan Gunung Bromo tidak mengarah pada Desa Ngadas dan Taji.
Hafi menerangkan, hujan abu vulkanik Gunung Bromo sejak Senin (14/12), telah mengguyur wilayah Kecamatan Jabung, sehingga abu vulkanik tersebut mengganggu penerbangan yang ada di Bandara Abdurachman Saleh Malang.
“Dengan abu tersebut maka sejumlah penerbangan di bandara tersebut dihentikan, karena membahayakan penerbangan,” tegasnya.
Dalam persiapan evakuasi warga yang desanya berpotensi terdampak erupsi Gunung Kelud, pihaknya tidak bekerja sendiri dalam mengantisipasi dampak dari semburuan Gunung Bromo, namun BPBD juga terus menjalin komunikasi dengan tokoh adat setempat. Karena warga Desa Ngadas dan Taji akan lebih nurut mengikuti imbauan tokoh masyarakat setempat.  [cyn]

Tags: