Sembilan BLK Keahlian Dibangun di Banyuwangi

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Banyuwangi, Bhirawa
Kementerian Ketenagakerjaan RI membangun Balai Latihan Kerja atau BLK dengan sembilan bidang keahlian di Kabupaten Banyuwangi dan direncanakan beroperasi mulai 2016.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Pemkab Banyuwangi Alam Sudrajat mengatakan bahwa dari sembilan bidang keahlian itu beberapa di antaranya adalah pariwisata, otomotif, pertanian dan tekstil.
“Kementerian Ketenagakerjaan merespons dengan cepat usul daerah dengan melakukan pembangunan BLK ini. BLK yang dibangun di Banyuwangi ini tipe A atau tipe tertinggi yang levelnya nasional,” katanya, Kamis (27/8).
Ia menjelaskan bahwa pendirian BLK itu merupakan upaya pemerintah bersama dengan Pemkab Banyuwangi dalam menyiapkan sumber daya manusia berkualitas dalam dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.
“Dengan BLK ini diharapkan dapat memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat melalui pemberian bekal keahlian. Salah satunya melalui pendirian BLK di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar ini,” katanya.
Alam Sudrajat mengatakan adanya tantangan yang semakin berat bagi angkatan kerja di Banyuwangi, terutama menjelang diberlakukannya MEA mendasari Pemkab Banyuwangi mengajukan usul pada Kementerian Ketenagakerjaan untuk pendirian BLK pada 2013.
BLK ini, lanjut Alam, diperuntukkan bagi mereka yang berada dalam usia angkatan kerja produktif dan belum memiliki pekerjaan maupun ingin meningkatkan keahlian yang dimiliki. “Di BLK ini untuk setiap kelas workshop bisa menampung 40 orang peserta. Selama mengikuti pendidikan di BLK peserta tidak perlu mengeluarkan biaya alias gratis,” ujar Alam kepada Antara.
Untuk pembangunan BLK ini, Pemkab Banyuwangi menghibahkan tanah seluas 9,9 hektare di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. Sementara untuk pembangunan gedung dan fasilitasnya menggunakan dana APBN dari pemerintah pusat dan nantinya BLK akan berada di bawah pengelolaan Kementerian Ketenagakerjaan. “Pembangunan tahap pertama telah dilakukan pada 2014. Dalam pembangunan tersebut dibangun satu kantor dan satu gedung workshop untuk keahlian otomotif,” ujar Alam.
Selanjutnya, pada Agusus 2015 ini dilanjutkan pembangunan BLK tahap dua dengan dana dari APBN senilai Rp 9,4 miliar. Dana tersebut untuk membangun tiga gedung workshop, yakni workshop keahlian pariwisata, pertanian, dan tekstil. Selain itu juga untuk membangun gedung kelas teori dan pembangunan pagar. “Direncanakan nantinya ada sembilan workshop keahlian yang dibangun hingga selesai,” kata Alam.
Setelah beroperasi, kata Alam, nantinya para peserta BLK tidak hanya mendapatkan pelatihan keterampilan dan keahlian, tapi juga mendapatkan sertifikat keahlian sesuai dengan bidang yang diambilnya. [mb12]

Tags: