Sidak Hewan Kurban, Bupati Nyono Beli Sapi 6,8 Kwintal

Bupati Nyono Suharli saat melakukan sidak pada hewan kurban yang dijual beberpa kelompok peternak.

Bupati Nyono Suharli saat melakukan sidak pada hewan kurban yang dijual beberpa kelompok peternak.

Jombang, Bhirawa
Tiga hari menjelang hari Raya Kurban, Bupati Nyono Suharli sudah melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap hewan kurban yang dijual beberpa kelompok peternak. Disamping Sidak Bupati secara pribadi membeli seekor sapi jantan untuk kurban keluarganya. Harganya Rp 28 juta, dengan berate sapi 6,8 kuintal.
Bersama Kepala Disnakkan Jupri, Kabag Humas Agus Usman Panuwun, dari kantor pemkab Bupati Nyono langsung menuju lokasi kandang sapi Kelompok Ternak Lembu Lambuni Dusun Sumbernongko, Desa Denanyar. Kedatangan Nyono dan rombongan disambut Didik Purnomo, Ketua Kelompok Ternak Lembuni. Selanjutnya, didampingi Didik dan petugas dari Disnakkan, Nyono mengamati satu demi satu belasan sapi di kandang.
Nyono sempat memerintahkan petugas dari Disnakkan memeriksa tiga ekor sapi sebagai sampel. Hasilnya, tak ditemukan penyakit pada sapi-sapi tersebut. Melihat itu, Nyono langsung membeli salah satu sapi jantan milik Kelompok Ternak Lambuni tersebut. “Harganya kami Rp 47.000 per kilogram daging hidup Pak Bupati. Jadi harus ditimbang dulu,” kata Didik.
Setelah ditimbang ternyata bobotnya 608 kilogram atau 6,8 kuintal. “Kami kalkulasi total harganya Rp 18,5 juta. Tapi khusus untuk Pak Bupati Nyono saya diskon lima ratus ribu rupiah. Jadi harganya Rp 28 juta. Harga segitu sudah sampai di lokasi pembeli,” kata Didik, disambut tawa rombongan. Transaksi pun dilakukan. Nyono membayar secara tunai kepada Didik, disaksikan rombongan.
Bupati Nyono usai sidak mengaku, sidak dilakukan untuk memastikan keberadaan sapi-sapi yang dijual untuk hewan kurban dalam kondisi sehat, sehingga benar-benar layak untuk konsumsi. “Dan ternyata sejauh ini belum kami temukan adanya penyakit pada hewan kurban yang dagingnya bisa membahayakan kesehatan manusia. Kalau penyakit pilek dan mata merah, insyaallah saat Idul Adha sudah sembuh karena Dinas Peternakan sudah membagikan obat untuk penyembuhannya,” kata Nyono.
Terkait stok kebutuhan hewan kurban di Jombang, Bupati Nyono menjamin tidak akan kekurangan. “Bahkan ada surplus sekitar 10 persen. Jadi kalau ada warga luar daerah yang mau beli di Jombang, silakan,” pungkas bupati Nyono membeberkan.

Dinas Inseksi Hewan Kurban
Sementaa itu, Inspeksi mendadak (sidak) sebelumnya dilakukan Dinas Peternakan Jombang  terhadap peredaran hewan kurban di wilayah kota santri tersebut.  Dalam sidak, ditemukan banyak kambing yang berpenyakit skabies (penyakit kulit)  dan influenza (flu).
Sidak terhadap hewan kurban dilakukan  pihak Dinas Peternakan Kabupaten Jombang di sepuluh titik. Diantaranya di kawasan Jalan Raya Hasyim Asyari  Parimono dan jalan Pahlawan.
Petugas dari Dinas Kesehatan kemudian melakukan pemeriksaan kesehatan, baik  mata,  mulut  kulit dan organ vital. Nampak semua tak luput dari pemeriksaan petugas  dari sidak ini  sejumlah dokter hewan dari Dinas Peternakan menemukan banyaknya kambing kurban yang tak sehat.”  Rata-rata penyakit yang  di hewan kurban antara lain penyakit skabies atau kudisan karena jamur atau parasit yang menempel pada kulit kambing  influenzakarena iritasi saluran pernafasan dampak faktor perubahan cuaca  termasuk karena sanitasi kandang sementara tempat berjualan yang tidak layak,” ujar drh. Azis Daryanto Kabid Pengawasan Hewan Disnak Jombang mengatakan.
Selanjutnya  Dinas peternakan langsung memberikan suntikan vitamin untuk seluruh hewan kambing yang diketahui sakit  sekaligus  memisahkan kambing yang sakit dari yang lainnya  hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran kedua penyakit yang gampang menular tersebut.
Terkait penemuan sejumlah hewan kurban yang berpenyakit tersebut  Dinas Peternakan menghimbau masyarakat untuk lebih teliti dan waspada dalam memilih hewan  sebab  jika dipaksakan untuk dikonsumsi  akan berdampak kepada kesehatan fisik manusia.” Masyarakat harus tetap berhati hati saat memilih hewan kurban yang dijual di pinggir-pinggir jalan,”pungkas Azis mengingatkan. [rur]

Tags: