Siswa di Jatim Wajib Ikut UN Perbaikan

ujian nasionalDindik Surabaya, Bhirawa
Dalam Prosedur Operasional Standar (POS) Ujian Nasional 2015, siswa yang nilainya di bawah 5,5 diperbolehkan mengikuti ujian perbaikan. Hal ini tidak mengikat, artinya siswa boleh ikut atau tidak. Namun di Surabaya, hal ini akan dipertegas menjadi kewajiban bagi seluruh siswa yang nilainya di bawah standar.
Kabid Pendidikan Menengah dan Kejuruan Dindik Surabaya Sudarminto menjelaskan, dalam POS memang tidak ada kata wajib untuk ikut UN. Namun ada tambahan poin di sana, yakni Dindik Kota/Kabupaten dan sekolah harus mendorong seluruh siswanya untuk ikut UN perbaikan. “Yang namanya mendorong bukan hanya mendorong dengan omongan saja, namun secara teknis dan pelaksanaan,” jelas Sudarminto, Minggu (9/8).
Bahkan untuk UN perbaikan yang akan digelar pada Februari 2016 mendatang, Dindik sudah menginstruksikan kepada seluruh sekolah di Surabaya untuk menyiapkan setiap hal yang dibutuhkan. Utamanya dalam hal pendataan siswa.
“Kita harapkan perbaikan atau UN perbaikan diikuti seluruh siswa karena ini juga untuk mereka sendiri. Takutnya ada peraturan terkait UN perbaikan di masa-masa yang akan datang,” jelasnya.
Misalnya saja, ada perusahaan yang membuat syarat penerimaan kerja dengan batasan nilai minimal UN. Kalau tidak disiapkan sekarang, siswa akan menyesal di kemudian hari bila tidak ikut UN perbaikan.
“Daripada menyesal di kemudian hari, mending ikut saja,” tegasnya. Dindik begitu serius melaksanakan UN perbaikan mendatang. Sebab, hampir 40 persen siswa baik SD,SMP dan SMA/SMK di Surabaya yang nilainya di bawah 5,5.
Mantan Kepala SMAN 16 Surabaya itu menjelaskan, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan agar UN perbaikan berjalan mulus. Antara lain yakni pendataan siswa yang nilainya di bawah 5,5. Proses pendataannya yakni jumlah total siswa yang bakal ikut UN dan juga per mata pelajaran (mapel). Sebab, setiap siswa tidak sama dalam hal perbaikanan UN. Ada yang hanya butuh perbaikan satu mapel atau bahkan lebih. Persiapan selanjutnya yaitu terkait dengan siswa yang bakal ikut UN perbaikan.
Bagi siswa lulusan SD dan SMP yang nantinya akan ikut UN perbaikan memang tidak  terlalu susah. Sebab, guru masih bisa memantau lulusannya di sekolah selanjutnya. Persoalannya yakni muncul pada lulusan SMA/SMK. Meski masih bisa dipantau dan dihubungi untuk ikut UN perbaikan karena biasanya lulusan SMA/SMK melanjutkan ke jenjang ke lebih tinggi, bekerja atau pindah entah kemana.
Setelah pendataan selesai, sekolah tetap harus melakukan pembekalan baik secara moril maupun materi ujian. Mulai dari memberikan try out meteri UN dan lainnya.  “Pendataan harus sudah selesai November mendatang. Lalu try out bisa dimulai Januari, satu bulan sebelum UN perbaikan digelar,” pungkas Sudarminto. [tam]

Tags: