Smart City di Sidoarjo Dinilai Masih Belum Berjalan Maksimal

Farkan SH MM

Sidoarjo, Bhirawa
Kepala Bidang Tata Kelola Informasi (TKI) Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Sidoarjo, Farkan SH MM, mengatakan Komisi A maupun Komisi C DPRD Sidoarjo saat hearing dengan Dinas Kominfo Sidoarjo, pernah menanyakan program smart city di Kabupaten Sidoarjo, sudah sampai sejauh mana.

Pihaknya menyampaikan apabila Kota Surabaya dalam melaksanan program smart city ini dianggap sudah lari kencang, maka Kabupaten Sidoarjo dinilai belum berjalan maksimal.

Program Desa Digital (DD) yang akan dijalankan Dinas Kominfo Sidoarjo, pada 2023 ini, diharapkan semoga bisa ikut mendorong meningkatkan point penilaian SPBE atau Sistim Pemerintahan Berbasis Elektronik Pemkab Sidoarjo.

Farkan mengatakan pada tahun 2022 lalu penilaian SPBE untuk Kabupaten Sidoarjo nilainya turun. “Semoga program desa digital yang akan kita laksanakan bisa meningkatkan point nilai SPBE Kabupaten Sidoarjo,” tutur Farkan, Senin (24/7).

SPBE ini, kata Farkan, juga dijalankan oleh semua OPD di Kabupaten Sidoarjo. Penilaian sementara dari penilai internal, nilai point SPBE Kabupaten Sidoarjo tahun 2023 ini sebesar 3.165. Diharapkan Penilaian ekternal dari Kementerian Kominfo semoga akan bisa naik. Ditargetkan bisa dapat nilai 2.7. “Dasar dari SPBE ini merupakan Keputusan Presiden (Keppres),” katanya.

Anjloknya nilai SPBE pada tahun 2022 lalu, kata Farkan, dikarenakan tidak ada koordinasi dengan OPD plus kurang didukung anggaran. Tahun 2023 ini, pihaknya yakin point bisa tambah, karena sejumlah kegagalan di tahun 2022 lalu dicukupi. Misalnya memanggil accesor, untuk sebagai konsultan.

Meski diakui dengan terus terang untuk melaksanakan program desa digital ini, pihak Dinas Kominfo Kabupaten Sidoarjo, masih tidak didukung anggaran sama sekali.

Program dana desa ini akan dijalankan dengan menggandeng mitra dari PT Telkom.Keperluan untuk memperluas jaringan dengan sarana fiber optik, radio/tower, satelit dan Orbit, kata Farkan, semua akan ditanggung PT Telkom, tanpa ada kompensasi.

Program desa digital, menurut Farkan, banyak manfaatnya. Keberadaan internet saat ini akan dimaksimalkan untuk mendukung pelayanan publik pada berbagai bidang. Mulai dari pelayanan administrasi, ekonomi, sosial, pendidikan, politik dan sebagainya. [kus.iib]

Tags: