SMP PGRI 1 Buduran Realisasikan Pengimbasan Merdeka Belajar

Fasilitator Daerah sedang memaparkan materi tentang merdeka belajar bagi guru SMP PGRI 1 Buduran. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Menindaklanjuti Pelatihan Merdeka Belajar yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo. SMP PGRI 1 Buduran merealisasikan pengimbasannya dengan memberikan Pelatihan Merdeka Belajar melalui Sukses AKM PISA (Asesmen Kompetensi Minimum-Programme for International Student Assesment) kepada 49 tenaga pendidiknya.
Menurut Kepala SMP PGRI 1 Buduran Sidoarjo, Indrajayanti Ratnaningsih SSi MPd, pengimbasan implementasi Merdeka Belajar dan Sukses AKM PISA ini dilaksanakan supaya lima orang perwakilan guru, yang pernah mengikuti pelatihan bisa menularkan ilmunya kepada guru lain yang tidak ikut pelatihan.
“Kegiatan ini merupakan inisiatif sendiri, pesanan khusus untuk implementasi Merdeka Belajar. Maklum AKM belum begitu familier bagi teman – teman pendidik. Makanya segera dilaksanakan agar lebih familier,” kata Indrajayanti, Senin (28/12) kemarin.
Indrajayanti menjelaskan, pelatihannya sudah dilaksanakan tanggal 21 hingga 22 Desember lalu dan dibuka Pengawas SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, Abdullah SPd MPd. Narasumber Fasilitator Daerah (Fasda) Sulastri SPd dan Fasilitator Sekolah (Fasek) Nur Isnaini Budiarti SPd, Bogie Asasulillah Maharani SPd, Maulidiyah Setyo Yuniwati SPd, Nur Amilia Susanti SPd dan Susi Ardani Nuraini Agustin SPd.
Saat pembukaannya, Abdullah menjelaskan, tentang materi Merdeka Belajar merupakan tindak lanjut dari materi AKM yang pernah disampaikan sebelumnya. Isinya tentang literasi membaca, literasi numerasi/numerik, survei karakter, dan survei lingkungan belajar.
“Para siswa kami belum terbiasa literasi dengan bacaan yang panjang. Daya nalarnya pun masih rendah. Kita masih tertinggal jauh dibanding negara yang lain dengan standar PISA. Sebagai solusinya, perlu dengan mengadakan perubahan model pembelajaran. Guru harus melakukan perubahan,” katanya.
Abdullah menjelaskan, ada empat pokok penting dalam kebijakan Merdeka Belajar, yaitu USBN diganti dengan US (Ujian Sekolah), UN (Ujian Nasional) diubah menjadi AKM (Asesmen Kompetensi Minimum), Pedoman pembuatan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan Perubahan Sistem Zonasi. Merdeka Belajar ini masih didukung dengan Program Guru Penggerak.
Sementara itu, Fasda Sulastri menyebutkan, dalam kegiatan pengimbasan ini sesungguhnya merupakan sharing (berbagi) ilmu antara Fasda, Fasek dan para guru di sekolahan. ”Saya yakin dengan semangat para guru, semuanya bisa berjalan dengan baik,” ujarnya. [ach]

Tags: