Sopir Angkot Siap Hadang Bus Sekolah

Sopir Angkot(Ancam Demo Jika Bus Ambil Rute Angkot)
Kota Malang, Bhirawa
Rencana penambahan bus sekolah di Kota Malang, terjadi pro dan kontra. Masyarakat sebenarnya sangat senang terhadap keberadaan bus sekolah, tetapi sopir angkutan kota (angkot) sudah berancang-ancang untuk menolak jika bus sekolah gratis itu, mengambil rute yang sudah dilalui angkot.
Karena itu, sebelum tambahan bus sekolah itu direalisasikan, para sopir angkutan minta ada sosialisasi dan komunikasi terlebih dulu, agar tidak terjadi salah paham.
Wakil Ketua I Organda Kota Malang Juniardi kepada wartawan, akhir pekan kemarin mengatakan, pihaknya sudah mendapat keluhan para sopir angkot terkait bus sekolah dan rencana Pemkot menyediakan minibus sekolah gratis untuk sekolah yang tidak mungkin dilewati bus.
Organda, lanjut Juniardi, akan meminta hasil evaluasi yang pernah dijanjikan Pemkot sebagai tanggapan dari tuntutan para sopir angkot, sebelum bus sekolah beroperasi.
“Para sopir angkot hanya mengharapkan, agar bus sekolah tidak sampai mengganggu keberadaan angkutan kota,” ujar Juniardi.
Berdasarkan laporan para sopir angkot, keberadaan bus sekolah berdampak terhadap operasional angkot meski minim. Keberadaan angkot akan semakin terancam jika bus sekolah tambahan mengambil jalur angkot.
Saat ini, imbuhnya penghasilan sopir angkot sudah terus berkurang. Apalagi jika mahasiswa sedang libur, untuk angkot tertentu penghasilanya tinggal separuhnya saja.
Sementara itu, ditemui terpisah, Ketua Paguyuban Pengemudi Angkutan Jalur Arjosari-Borobudur-Hamid Rusdi (ABH), Toger, menyatakan para sopir angkot prinsipnya tidak mempermasalah rencana tambahan bus sekolah. Apalagi, karena recana itu dinilai banyak membantu para siswa di Kota Malang. Namun demikian jika rute yang dilewati adalah rute yang sudah ada angkutan umum, para sopir angkot akan memprotes.  Agar tidak merugikan para sopir angkot, pihaknya akan mengusulkan kepada Organda Malang Raya, untuk menyampaikan usulan ke Pemkot berupa penggunaan kupon bagi para siswa tidak mampu untuk berangkat sekolah menggunakan angkutan secara gratis.
“Solusinya, penjelasan dulu dari Pemerintah Kota. Tapi jika pemerintah tetap kukuh, tidak menutup kemungkinan kami akan mogok,”kata dia. Selain itu, para sopir angkot juga meminta kejelasan tentang operasional bus sekolah yang sudah beroperasi sejak awal 2015 itu. Sebab awalnya pemerintah hanya mengoperasikan bus sekolah sebagai ujicoba dalam tiga bulan. Setelah itu, para pelaku usaha angkot akan dikumpulkan untuk mengetahui bersama progresnya.
Di bagian lain, Dinas Pendidikan Kota Malang belum merencanakan rute-rute yang akan dilewati minibus sekolah nanti. Pasalnya, rencana penyediaan angkutan gratis baru itu juga baru direalisasikan tahun depan.
Kepala Dindik Kota Malang Zubaidah mengatakan , minat siswa pada bus sekolah cukup tinggi. Terbukti, enam bus yang dioperasikan selalu memenuhi target. Makanya untuk kawasan sekolah yang tidak mungkin dilalui bus, direncanakan akan ada sejenis kendaraan angkutan masal yang lebih kecil.
“Itu permintaan masyarakat, jadi Pemkot merespon, dengan menggunakan dana bantuan CSR, seperti bus yang sudah ada itu,”urai Zubaidah. [mut]

Rate this article!
Tags: