Sosialiasi KPU Malang Dinilai Kurang Inovatif

Pilkada (9999999999999)Kab Malang, Bhirawa
Wakil Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Malang, Ziaul Haq, berharap KPU lebih inovatif dan kreatif dalam membuat bahan sosialisasi ke masyarakat, sehingga partisipasi Pilkada meningkat.
Zia mencurigai, Alat Peraga Kampanye (APK) yang dibuat KPU tidak menarik, sehingga kurang diperhatikan masyarakat, termasuk jenis sosialisasi lain, seperti iklan maupun debat publik.
“KPU sudah menjelaskan semua kelebihan dan kekurangan dari sosialisasi mereka. Ada beberapa hal yang memang harus dimaklumi. Banyak hal juga yang kami catat soal pernik-pernik Pilkada,” jelas Zia usai mendengarkan laporan KPU dan Panwaslu atas pelaksanaan Pilkada 2015.
Zia mengibaratkan, KPU merupakan sebuah event organizer (EO) yang menyelenggarakan suatu acara. Bila tidak banyak yang datang, maka logikanya ada kerja yang kurang maksimal. “Kalau tiket ada 100.000 tapi yang datang 6.000, berarti iklannya tidak menarik,” tuturnya.
Anggota dewan dari Partai Gerindra ini juga menyoroti soal banyaknya warga yang demo ke penyelenggara Pilkada. Karena banyaknya pendemo, jelas Zia, menunjukkan masyarakat juga melakukan pengawasan kepada penyelenggara.
“Kualitas Pilkada juga kami tanyakan, karena kualitas itu bukan sekedar tahapan selesai. Jadi KPU saya harap membuat evaluasi jujur untuk perbaikan ke depan,” kata Zia.
Tak hanya itu, banyaknya masyarakat yang mengatakan tak menerima surat pemberitahuan memilih (form C6) dari KPPS harus dievaluasi. Apakah hal itu merupakan kesengajaan atau waktu penyerahannya yang terlalu mepet dengan pelaksanaan pemungutan suara.  [sup]

Tags: