Sosialisasi Program Jalin Matra Pemprov Jatim 2017 di Kab Madiun

Dari kiri Kadar Suwono, ST.M.Si Kabid Usaha Ekonomi Masyarakat Dinas PMD Kab Madiun (Panitia Sosialisasi Jalin Matra), Tri Budihartoyo, SE. M.Si Sekretaris Dinas PMD Kab Madiun mewakili Kepala Dinas PMD Kab Madiun, Pandu Danuwara dari Dinas PMD Prov Jatim dan Titik dari Bappeda Kab Madiun. [sudarno/bhirawa]

[Panitia Sampaikan Pembagian Bantuan Capai Rp1 M Lebih]    
Kab.Madiun, Bhirawa.
PENANGGULANGAN kemiskinan merupakan prioritas utama pembangunan di Jawa Timur, sebagaimana dinyatakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) pada periode 2014-2019. Dimana Visi pembangunan Provinsi Jawa Timur yaitu ‘Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing, dan Berakhlak’ dan dengan Misi ‘Makin Mandiri dan Sejahtera Bersama Wong Cilik’.
Visi Misi tersebut telah sejalan dengan programnawacita atau sembilan agenda prioritas Pemerintah Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla pada butir 7. ‘Mewujudkan Kemandirian Ekonomi dengan Menggerakkan Sektor-Sektor Strategis Ekonomi Domestik’.
Jelasnya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen untuk menjalankan pembangunan berkelanjutan yang berpusat pada rakyat yang inklusif dan mengedepankan partisipasi rakyat, pertumbuhan ekonomi yang berpihak kepada masyarakat miskin dan pengarusutamaan gender.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Madiun, Joko Lelono. AP. MH yang diwakili oleh Sekretaris Dinas PMD Kab Madiun, Tri Budihartoyo, SE. M/Si pada saat pembukaan Sosialisasi Jalin Matra Provinsi Jatim Tahun 2017 di Kab Madiun, Senin (10/4).
Dikatakan oleh Sekretaris Dinas PMD Kab Madiun, Tri Budihartoyo, program jalan matra merupakan program yang didesain secara khusus dan inklusif bagi masyarakat yang kurang beruntung secara ekonomi, sosial, budaya (wong cilik), berdasarkan pemutakhiran basis data terpadu (BDT) tahun 2016 Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) pprogram perlindungan sosial dengan status 30 prosen kesejahteraan terendah.
Menurut Sekretaris Dinas PMD Kab Madiun, pprogram jalin matra memiliki 3 kegiatan unggulan yang secara spesifik berbeda dari segi sasaran. Yaitu, Program jalin matra bantuan rumah tangga sangat miskin  (RTSM) dengan sasaran RTSM dengan status kesejahtraan 1-5 prosen terendah (desil 1). Program jalin matra bantuan penanggulangan feminisasi kemiskinan dengan sasaran kepala rumah tangga perempuan dengan status kesejahtraan 1-10 prosesn terendah (desil 1). Program jalin matra penanggulangan kerentanan kemiskinan dengan sasaran rumah tangga rentan miskin dengan status kesejahteraan 11-30 proses terendah (desil 2 dan 3).
Sebagaimana diketahui bersama, program jalin matra telah dilaksanakan mulai tahun 2014 melalui kegiatan project program jalan matra bantuan RTSM dan jalin matra penanggulangan feminisasi kemiskinan (PFK) kemudian tahun 2015 selain pelaksanaan pilot project jaln matra penanggulangan kerentanan kemiskinan (PK2).
Untuk Kab Madiun tahun 2017 mendapatkan program jaln matra PFK dan jalan matra penanggulangan kerentanan kemiskinan (PK2) dengan ssaran Sebagai berikut : Jalan matra PFK dengan sasaran kepala rumah tangga perempuan dengan status kesejahteraan 1-10 proses di 16 desa pada 8 kecamatan. Jalin matra penanggulangan kerentanan kemiskinann (PK2) dengan sasaran rumah tangga rentan miskin dengan status kesejahteraan 11-30 proses di 5 desa pada 3 kecamatan.
Atas dasar permasalahan terurai diatas, Pemprov Jatim merancang program untuk menangani kemiskinan perempuan. Terutama bagi rumah tangga yang kepala rumah tangga perempuan (KRTP) mmelalui program penanggulangan Feminisasi kemiskinan.
Program ini tidak hanya sebagai upaya jangka pendek untuk meberikan bantuan kepada kepala rumah tangga perempuan tetapi terlebih dari pada itu adalah sebagai program yang berkelanjutan dalam rangka untuk mengantisipasi adanya perangkap kemiskinan pada kepala rumah tangga perempuan (KRTP).
Harapannya melalui jalin matra PK2 nantinya akan memperkuat keberadaan kelembagaan baru di pedesaan yaitu. Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa). Dalam konteks ini, jalin matra PK2 akan menempatkan BUMDes sebagai instrumen pemberdayaan masyarakat perdesaan, penanggulangan kemiskinan dan peningktan perekonomian perdesaan.
“Pengelolaan jalinnmmatra PK2 dilakukan berdasarkan beberapa prinsip pengelolaan. Yaaitu, Dikelola untuk mengembangkan potensi ekonomi produktif, sesuai dengan ekonomi spesifik kawasan, dilakukan secara kompetisi sehat, berbasis potensi lokal mengedepankan kreativitas dan kearifan lokal serta dana yang diberikan dilakukan secara bergulir.” kata Sekretaris Dinas PMD  Kab Madiun, berharap.
Menurut Kadar Suwono, ST. M.Si sebagai panitia Sosialisasi Jalan Matra Provinsi Jatim 2017 di Kab Madiun melaporkan, program penanggulangan feminisasi diberikan kepada 16 desa sejumlah Rp723.250.000. Terdiri, di Kecamatan Dagangan di Desa Tileng RTS 11 orang jumlah bantuan Rp36.375.000. Desa Ngranget RTS 10 orang bantuan Rp33.750.000. Desa Dagangan RTS 11 orang bantuan Rp36.375.000. Desa Mruwak RTS 10 orang Rp33.750.00. Desa Banjarsari Kulon RTS 10 orang bantuan Rp33.375.000.
Kecamatan Kare di Desa Kare RTS 17 orang bantuan Rp52.125.000. Desa Randualas RTS 13 orang bantuan Rp41.625.000. Desa Cermo TRS 24 orang bantuan Rp73.000.000.  Kecamatan Gemarang di Durenan RTS 32 orang bantuan 94.000.000. Desa Winong RTS 12 orang bantuan Rp39.000.000. Kecamatan Pilangkenceng di Desa Luworo RTS 11 orang bantuan Rp36.375.000. Desa Gandung RTS 11 orang bantuan Rp36.375.000.  Kecamatan Mejayan di Desa Wonorejo RTS 10 orang bantuan Rp33.750.000.Desa Kaliabu RTS 12 orang bantuan rp39.000.000. Kecamatan Wonoasri, RTS 13 orang bantuan Rp41.625.000.
Program penanggulangan kerentanan kemiskinan diberikan kepada 5 desa sejumlah Rp375.000.000. yang masing-masing desa menerima Rp75 000.000. Terdiri Desa Kincang Wetan dan.Desa Klegen Serut Kec. Jiwan. Desa Darmorejo dan Desa Kaligunting Kec. Mejayan. Desa Kresek Kec. Wungu. [dar,adv]

Tags: