Stabilkan Harga, Pemprov Jatim Kembali Gelar OP

Kepala Disperindag Provinsi Jatim Dr Moch Ardi Prasetyawan melepas truk pengangkut komoditi OP di Kantor Disperindag Jatim.

Kepala Disperindag Provinsi Jatim Dr Moch Ardi Prasetyawan melepas truk pengangkut komoditi OP di Kantor Disperindag Jatim.

Pemprov, Bhirawa
Pemprov Jatim kembali menggelar operasi pasar (OP) serentak di 78 pasar tradisional di 38 kabupaten/kota. Program OP ini diadakan untuk mengantisipasi ketersediaan stok pangan jelang liburan panjang perayaan Natal dan tahun baru 2016.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jatim Dr Moch Ardi Prasetyawan menuturkan, OP pengendalian dan stabilitasi harga pasar bahan pokok dilaksanakan selama 11 hari mulai 14-24 Desember. Setiap kabupaten/kota terdapat dua titik OP kecuali Surabaya ada empat titik OP. Yakni Pasar Wonokromo, Pasar Soponyono, Pasar Rungkut, Pasar Pucang dan Pasar Tambak Rejo.
Pelaksanaan OP di kabupaten/kota kerjasama antara Koperasi Puspa Agro dengan Bulogmart, PT Jatim Nusa Usaha serta PT Kebon Agung dan PT Bogasari sebagai produsen penyedia komoditi. “OP ini juga ada secara mobile jadi keliling ke kantorng-kantor penduduk,” kata Ardi, ditemui saat melepas OP ke kabupaten/kota di Kantor Disperindag Provinsi Jatim, Selasa (15/12).
Ardi mengatakan, ada empat komoditi yang menjadi OP yaitu beras premium IR 64 dengan harga OP Rp9.250/kg. Harga ini lebih murah dibanding harga dipasaran yang mencapai Rp10.400. Lalu gula pasir kemasan curah harga OP Rp10.750/kg sedangkan harga di pasaran Rp11.420/kg. OP ini juga menyediakan gula pasir kemasan premium dengan harga Rp11.500/kg. Harga ini lebih murah disbanding dipasaran yang mencapai Rp12.500/kg.
Kemudian komoditi minyak goreng dengan harga Rp9.000/liter, sementara harga dipasaran mencapai Rp11.000/kg. Lalu tepung terigu dengan harga OP Rp7.000/kg, sedangkan harga dipasaran mencapai Rp8.300/kg. “Jadi setiap komoditi ada subsidinya, untuk beras Rp1.250, gula Rp1.000, minyak goreng Rp1.250 dan tepung terigu Rp1.000 per kilogramnya,” jelasnya.
Untuk menghindari spekulasi dan pembelian secara borongan, Pemprov Jatim menyiasatinya dengan membatasi setiap pembelian. Setiap orang hanya diperbolehkan membeli per komoditi sebanyak dua kantong. Setiap titik OP diterjunkan petugas pasar dan staf disperindag kabupaten/kota untuk mengawasinya.
“OP ini dimulai dari pukul 06.00 sampai dengan pukul 12.00. Kita berharap masyarakat memanfaatkan OP ini karena harganya cukup jauh dipasaran,” pungkas pejabat yang kini tengah menjadi Pj Bupati Mojokerto ini. [iib]

Tags: