Stikosa AWS Gelar Dies Natalis Ke-50

3-Sekertaris perusahaan Semen Indonesia, Agung Wiharto saat memberikan sambutan pada wisudawan-wisudawati Stikosa AWS, Minggu (2411) di Dyandra Convention Center.Surabaya, Bhirawa
Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa-AWS)  semakin menegaskan keberadaannya sebagai  sekolah  jurnalistik di Jawa Timur.   Saat umur sekolah jurnalis ini mencapai 50 tahun , Stikosa -AWS yang lahir 11 November 1964 ini berkomitmen menciptakan lulusan yang berkompetensi dan berintegrasi.
Hari Minggu (23/11) Stikosa AWS kembali meluluskan 1221 mahasiswa jurusan Jurnalistik, Broadcasting, dan Public Relations. Dalam ccara yang digelar di Dyandara Convention Center ,Ketua Stikosa AWS, Drs. Ismojo Herdono, M.Med.Kom mengatakan, mahasiswa didikannya merupakan  handal terampil dan mampu mengisi kebutuhan komunikasi.
” Kegiatan Dies Natalis ke-50 Stikosa AWS bertujuan merangkai dan membentuk generasi emas bidang ilmu komunikasi dengan pengalaman AWS dalam mencetak lulusan berkompetensi dan berintegrasi,” kata Ismojo pada puluhan Wisudawan-wisudawati.
Wisuda yang digelar Stikosa-AWS kemarin juga merupakan momen istimewa, sebab bertepatan dengan Dies Natalis ke 50 Stikosa-AWS . Selain acara wisuda, juga ada reuni akbar Stikosa AWS yang ke 50 tahun yang dihadiri alumni sejak awal hingga akhir.
Pada puncak acara Stikosa mendapat kado istimewa dengan kehadiran Wakil Gubernur jatim, Syaifulah Yusuf. Acara juga dihadiri Ketua Badan Pembina Yayasan Pendidikan Wartawan Jawa Timur Basofi Soedirman mantan Gubernur Jatim . Serta Dhimam Abror Djuraid selaku Ketua Yayasan Pendidikan Wartawan Jawa Timur. dan Drs. Ismojo Herdono, M.Med.Kom sebagai Ketua Stikosa AWS yang didampingi para petinggi Stikosa AWS.
Dalam wisuda kemarin , Koordinator Kopertis wilayah VII Jawa Timur, Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA mengatakan kepada wisudawan dan wisudawati bahwa, dengan berhasilnya strata pendidikan yang telah dicapai, dirinya sebagai ketua Kopertis Jatim terus melakukan pembinaan terhadap Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Dari 326 PTS yang sudah menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yaitu Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran.
” Saya selalu hadir di acara wisuda, dan ini suatu kehormatan bagi saya terhadap Stikosa AWS bahwa hari ini sebenarnya ada enam acara wisuda. Dan saya lebih memilih ke sini (Stikosa AWS). Saya memilih ini, karena cintanya kepada Wartawan,” paparnya kepada para puluhan Wisudawan-wisudawati serta tamu undangan.
Ir. Suprapto juga mengatakan, terkait peningakatan kapasitas serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) di koridor masing-masing, khususnya di Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 sudah dekat. Dirinya memberikan bocoran ada dua kunci, salah satunya peningkatan sumber daya insani. ” Jadi Kapasitas harus ditingkatkan, karena MEA 2015 besok akan berat persaingannya, apalagi di dunia komunikasi. Daya saing jangan sampai kalah dengan Negara lain,” tambahnya seraya mengajak puluhan mahasiswa agar tahan banting.
Dirinya juga mengatakan, bahwa publikasi di Indonesia jauh dibawah Malaysia. Akan tetapi, Indonesia sudah mengalahkan Negara Vietnam. ” Tetapi ada satu hal dalam publikasi ilmiah kita. Jumlah jurnal kita sudah mengalahkan Malaysia,” paparnya.
Terkait MEA 2015, dirinya mengakui bahwa kompetisi semakin ketat, jangan sampai kalah sama Negara Malaysia khususnya dalam hal informasi. Dirinya berharap harus lebih unggul dalam bidang komunikasi. ” Karena informasi dibaca oleh seluruh penjuru dunia, maka berikanlah informasi yang positif,” harapnya.
Selain itu, sambutan juga ada dari perwakilan dari Semen Indonesia, Agung Wiharto, pihaknya mengatakan bahwa dirinya juga lulusan ilmu komunikasi di era 70an. Agung mengatakan, bahwa lulusan komunikasi itu mempunyai banyak keuntungan. ” Dizaman saya lulus dulu sangat mudah mendapatkan pekerjaan karena lulusan komunikasi, saya juga pernah kerja di TEMPO dan sekarang di Semen Indonesia. Dan profesi saya sekarang juga tidak jauh dari sekarang,” katanya dalam sambutannya.
Sementara itu, peraih nilai IPK tertinggi tahun ini, Novi Astritasari mahasiswa angkatan 2010 ini tak menyangka bahwa dirinyalah yang mendapatkan nilai terabit yaitu 3,75. Mahasiswa jurusan Piar ini yang juga bekerja mengatakan tidak ada persiapan sebelumnya.
” Saya gak ada persiapan khusus untuk lulus 3,5 tahun ini. Saya Cuma pingin kuliah cepat selesai dan bekerja. Sebenarnya saya lulus di semester 7 lalu, tapi ini ini ikut yang normalnya yaitu empat tahun,” terang perempuan dengan wajah tak menyangka mendapatkan nilai tertinggi. (geh)

Keterangan Foto : Sekertaris-perusahaan-Semen-Indonesia-Agung-Wiharto-saat-memberikan-sambutan-pada-wisudawan-wisudawati-Stikosa-AWS-Minggu-2411-di-Dyandra-Convention-Center.

Rate this article!
Tags: