Syaiful Tata Ulang Dindik Jatim

UPT Smanor

UPT Smanor

Tiga UPT Dikembangkan, UPT SMANOR Dibubarkan
Dindik Jatim, Bhirawa
Tidak perlu menunggu lebih lama bagi Dr Syaiful Rachman untuk mengubah wajah Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim lebih segar. Kepala dinas yang baru memimpin selama kurang dari tiga bulan itu sudah menyiapkan sejumlah  rencana untuk menata ulang instansi bekas kepemimpinan Dr Harun MSi itu.
Penataan ulang ini dimulai dengan menyatukan kantor Dindik Jatim yang selama ini terbagi di dua lokasi. Yakni Jalan Gentengkali 33 Surabaya dan Jalan Jagir Sidoresmo 5 Surabaya. Saiful mengatakan, seluruh bidang di bawah naungan Dindik Jatim harus dipindah di kantor pusat Jalan Gentengkali 33. “Dengan adanya UU No 23 Tahun 2014, kita akan melayani sekolah. Agar tidak membingungkan masyarakat, seluruh layanan kita pusatkan di sini (Gentengkali),” tutur Saiful dikonfirmasi, Minggu (28/6).
Ada dua bidang yang akan berpindah dari kantor Jagir, lanjut dia, yakni Bidang Tenaga Pendidik dan Kependidikan dan Bidang Pendidikan Non Formal, Informal dan Nilai Budaya. Selanjutnya, seluruh kantor tersebut sepenuhnya akan digunakan untuk pengembangan kesenian sekolah. “Proses perpindahan ini akan disegerakan. Saya berharap setelah Hari Raya Idul Fitri ini semua sudah selesai,” kata dia.
Penataan ulang juga dilakukan terhadap Unit Pelaksana Teknis (UPT). Saat ini, Dindik Jatim menaungi empat UPT yang terdiri dari UPT Pelatihan dan Pengembangan Pendidikan Kejuruan (PPPK), UPT Teknologi Komunikasi Pendidikan (Tekkomdik), UPT Pendidikan dan Pengembangan Kesenian (Dikbangkes) Sekolah serta UPT SMA Negeri Olahraga (SMANOR). Dalam penataan ini, Saiful bertekat melakukan revitalisasi penuh.
Di antaranya ialah UPT PPPK yang akan dikembangkan sebagai pusat sertifikasi guru dan siswa SMK. Serta penambahan layanan praktikum ke sekolah-sekolah di daerah terpencil menggunakan mobil praktikum keliling. Sedangkan UPT Tekkomdik akan dimaksimalkan fungsinya dalam memperkuat layanan Dindik Jatim berbasis IT. “Kita juga akan menyiapkan mobil multimedia yang akan turun ke sekolah-sekolah,” tutur dia.
Selain itu, UPT Dikbangkes Sekolah, Saiful menuturkan akan melakukan banyak perubahan. Di antaranya pendirian laboratorium dan ruang pertunjukan seni. “Kita butuh ruang yang cukup untuk menciptakan ini. Karena itu, seluruh gedung di kantor Jagir akan dimanfaatkan untuk UPT Dikbangkes,” lanjut dia.
Sementara untuk UPT SMANOR, Syaiful kembali meyakinkan akan melakukan pembubaran. Hal ini dilakukan untuk menghapus perlakuan khusus di antara sekolah-sekolah jenjang pendidikan menengah (SMA/SMK). Selain itu, pembubaran ini diakuinya juga lantaran fungsi UPT SMANOR sebagai lembaga pendidikan semakin tidak jelas. “Selama ini SMANOR dikelola UPT itu justru menghapus sisi edukasi. Padahal ini yang paling penting bagi siswa,” tegas dia.
Sebagai sebuah lembaga pendidikan, SMANOR idealnya memiliki fasilitas laboratorium yang lengkap. Tidak hanya fasilitas olahraga yang khusus melatih motorik siswa saja. Melainkan secara kognitif siswa juga membutuhkan kemampuan yang cukup dalam hal sains. “Lab Kimia, Fisika, itu masih perlu. Makanya, perlu modifikasi sistem pembelajaran agar semuanya mengena,” tutur dia.
Terkait perubahan ini, Kepala UPT Dikbangkes Efie Widjajanti mengungkapkan kesiapannya. Sejauh ini, dia mengakui fasilitas untuk pengembangan kesenian yang belum maksimal. Misalnya ruang seni pertunjukan yang digabung dengan seni pedalangan. “Kalau masing-masing ada ruang khusus, akan lebih optimal. Tidak perlu bongkar pasang kelir (layar) untuk latihan wayang,” imbuhnya. Dalam penataan ini, lanjut dia, sejumlah fasilitas kesenian yang akan diperbarui ialah ruang seni pertunjukan/teater, seni musik, seni lukis dan seni pedalangan. [tam]

Rate this article!
Tags: