Tahun 2017, Jatim Hanya Kirimkan Naker Formal

tkw malaysia prima duta sejatiPemprov Jatim, Bhirawa
Pada tahun 2017, Jawa Timur tidak akan mengirimkan kembali tenaga kerja(Naker) informal ke luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia(TKI). Sebab, selama ini tenaga kerja informal ditengarai terlalu banyak menuai permasalahan di negara tersebut.
“Nantinya 100 persen tenaga kerja yang dikirimkan khusus tenaga kerja formal. Pengalaman membuktikan, tenaga kerja informal banyak bermasalah,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jawa Timur, Dr Edi Purwinarto, Kamis (12/6).
Untuk itu, Edi mengharapkan masyarakat yang bekerja menjadi tenaga kerja informal harus lebih meningkatkan pendidikannya ke jenjang yang tinggi lagi. Apalagi, tahun 2015, Indonesia utamanya Jawa Timur akan menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), dimana banyak tenaga kerja asing bisa bekerja di Indonesia.
“Masyarakat lebih didorong dalam hal kompeten dan kompetensinya dan sudah siap jika MEA berlangsung. Masyarakat jangan sampai jadi penonton dan harus ikut serta jadi pemain,” katanya.
Selama ini, di Jatim juga ada penguatan pendidikan formal dan informal di pedesaan terutama bagi anak usia sekolah dan sekolah kejuruan dan keahlian. Diharapkan, nantinya angkatan kerja di Jawa Timur memiliki kualitas ketrampilan yang cocok untuk mendukung pengembangan unggulan di masingmasing sektor.
Bagi angkatan kerja usia kerja terutama umur 19-34 tahun yang masih memiliki pendidikan rendah perlu di tingkatkan kualitasnya melalui pelatihan non formal. “Di sini, Disnaker kabupaten/kota dapat terlibat lebih intensif untuk mengembangkan program pelatihan dan pembinaan sektor informal (UMKM),” katanya.
Berbagai program juga dilakukan Pemprov Jatim menjadikan Jatim Kompeten dengan menyiapkan kompetensi tenaga kerja dan memanfaatkan keuntungan bonus demografi salah satunya adalah dengan membangun BLK (Balai Latihan Kerja) berskala internasional dan menggandeng Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk membentuk TUK (Tempat Uji Kompentesi) agar mutu  lulusan BLK berkualitas dan diakui dipasar kerja internasional.
Disnaker juga terus mensosialisasikan ke seluruh masyarakat dan stakeholder agar memiliki kompetensi baik soft skill dan hard skill untuk bisa mengisi kesempatan kerja yang tersedia.
Sehingga ada kesempatan kerja nantinya dapat diisi oleh tenaga kerja asal Jatim yang dampaknya mampu meningkatkan kesejahteraan, ekonomi Jawa Timur dan memiliki daya saing secara nasional. [rac]

Tags: