Tahun Politik, OJK Malang Konsentrasi terhadap Kredit Macet

Plt. Kepala Kantor OJK Malang Ismirani Saputri, menyampaikan paparan dalam Dialog Akhir Tahun bersama media di Malang, Selasa (19/12) kemarin.

Kota Malang, Bhirawa.
Dinamika yang terjadi ditahun politik, selalu menjadi perhatian dan menarik untuk dicermati.

Terkait dengan persoalan tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang, akan berkonsentrasi meningkatkan kewaspadaan terhadap kredit macet.

Ismirani Saputri Plt. Kepala Kantor OJK Malang , saat melakukan dialog akhir tahun, disalah satau cafe Selasa (19/12) sore kemarin.

Menurutnya , OJK tetap harus waspada, semua kredit dan transaksi harus mencerminkan aspek-aspek yang dikenal dalam dunia perbankan sebagai ‘The five C’s of Credit’ atau 5C yang meliputi Character, Capacity, Capital, Condition, dan Collateral.

Proses pemilu, lanjut selalu terjadi perputaran uang yang cukup besar. Ini untuk belanja makanan, minuman, akomodasi, hotel, transportasi, hingga logistik.

“Apabila perputaran uang, maka hal itu terkait dengan dana dari pihak ketiga, dimana ada yang juga dikenal dengan istilah KYC atau ‘Know Your Customer’ sebagai prinsip yang diterapkan untuk keamanan transaksi, sehingga teridentifikasi dari mana sumber dananya,”ujarnya.

Namun selama ini, terangnya, belum mengidentifikasi adanya transaksi-transaksi yang mencurigakan.

Ia juag menyampaikan kondisi sektor jasa keuangan di Malang sampai posisi Oktober 2023 tetap stabil dengan kinerja intermediasi yang bertumbuh, likuiditas yang memadai dan profil risiko yang terjaga.

“Laporan ini kita sampaikan meliputi Perkembangan Sektor Perbankan ; Perkembangan Sektor Industri Keuangan Non Bank (IKNB); Perkembangan Pasar Modal; Perkembangan Edukasi dan Pelindungan Konsumen ; serta Perkembangan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) TPAKD di wilayah kerja KOJK Malang,”terangnya.

Pihaknya menyampaikan sektor perbankan mengawali Triwulan III/2023 dengan baik, kredit perbankan tumbuh 2,06 persen dari bulan sebelumnya, mencapai Rp91,43 triliun pada akhir bulan Oktober 2023.

“Seiring normalisasi kegiatan bisnis pasca pencabutan status pandemi Covid-19, jumlah kredit restrukturisasi

melanjutkan penurunan dengan rasio Loan at Risk mencapai 8,51 persen atau menurun 3,59 persen yoy,’kata dia.

Di sektor IKNB, tambahnya, akumulasi pendapatan premi sektor asuransi selama periode Januari sampai dengan Juni 2023 mencapai Rp1,84 triliun, atau terkontraksi 0,02 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara untuk dana pensiun tercatat mengalami pertumbuhan aset sebesar 10,53 persen yoy dengan nilai aset sebesar Rp226 miliar per September 2023. “Di sektor Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya, pertumbuhan piutang pembiayaan masih di level yang tinggi sebesar 10,61 persen yoy pada September 2023 menjadi sebesar Rp6,87 triliun meski rasio non performing financing (NPF) sebesar 28 persen,” bebernya.

Ditambahkan dia, masyarakat terhadap investasi di Pasar Modal secara umum juga semakin tinggi, seperti pada instrumen saham, reksadana dan obligasi atau Surat Berharga Negara.

Hal tersebut nampak pada terus bertambahnya jumlah investor Pasar Modal yang tercermin dalam Single Investor Identification (SID) pada September 2023 tercatat

sudah mencapai 253.698 SID atau tumbuh 19,34 persen yoy.

“Peningkatan tertinggi masih ditunjukkan oleh SID Surat Berharga Negara (SBN) yang mencapai 23.478 SID per 30 September 2023 atau tumbuh 24,96 persen yoy,” ungkapnya.

Selain itu, upaya perlindungan konsumen secara preventif melalui berbagai kegiatan edukasi dan sosialisasi tetap dilakukan.

Hingga akhir bulan November 2023, OJK Malang telah mengadakan 74 kegiatan dengan total peserta sebanyak 29.477 orang.

Secara prioritas, diutarakan dia, program inklusi kepada kepada penyandang disabilitas ini akan fokus di tahun 2024, yang disertai dengan peningkatan literasi karena masih ada gap yang cukup besar antar literasi dan inklusi.

Edukasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan keuangan secara memadai dan pada jangka panjang mendorong kemerdekaan finansial bagi penyandang disabilitas.

Selain melakukan edukasi kepada konsumen, imbuh Ismirani, KOJK Malang juga terus melaksanakan fungsi pelayanan dan pelindungan konsumen yang dilakukan

melalui layanan pengaduan konsumen dan layanan informasi debitur pada Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). [mut.bb]

Tags: