Tak Bisa Diramal, Bisa Diantisipasi

Pakar Kebumian dan Bencana ITS Amien Widodo

Surabaya, Bhirawa
Peristiwa gempa yang terjadi di selat Madura menjadi peringatan bagi Jatim agar selalu waspada terhadap bencana yang kapan pun bisa terjadi. Kewaspadaan tersebut dapat dimulai pada wilayah-wilayah yang memiliki potensi terjadi gempa.
Pakar Kebumian dan Bencana ITS Amien Widodo menuturkan, peristiwa gempa bumi tidak bisa diramal waktunya. Namun, hal tersebut dapat diantisipasi dengan mempersiapkan diri. Khususnya dengan melakukan kajian terhadap sifat tanah dan sifat bangunan di sepanjang patahan yang ada di Jatim. “Kalau memprediksi gempa sulit. Tetapi mengetahui potensi gempa yang mungkin di lakukan,” tutur Amien dikonfirmasi kemarin, Kamis (11/10).
Menurut Amien, potensi gempa di Jatim terbagi dalam dua jenis. Pertama, di wilayah laut selatan berpotensi gempa akibat tumbukan lempeng. Kedua, potensi gempa karena adanya patahan, seperti yang terjadi di Selat Madura dini hari kemarin. Wilayah-wilayah lain yang memiliki patahan juga ada di Probolinggo, Banyuwangi, Surabaya, Sidoarjo sampai Ngajuk. “Patahan itu memanjang dari Waru – Mojokerto – Jombang – Ngajuk – Saradan sampai Cepu sana,” tutur Amien.
Karena potensi tersebut, Amin berharap pemerintah lebih waspada dalam menghadapi bencana. Khususnya mengkaji sifat tanah dan sifat bangunan. Sebab, potensi gempa karena patahan tersebut menurut Kementerian PUPR bisa sampai 6,5 SR dan itu termasuk tinggi. Misal terjadi di Surabaya, maka seluruh Surabaya akan terpengaruh. “Karena gempa itu bencana yang tidak mematikan. Yang mematikan itu efeknya, seperti bangunan roboh. Makanya pemerintah perlu memasang alat pendeteksi dan mengevaluasi konstruksi sepanjangan patahan tersebut,” kata dia.
Kajian terhadap sifat tanah, lanjut dia, juga dibutuhkan untuk mengetahui potensi likuifaksi. “Kita tidak bisa meramal kapan terjadi gempa. Tetapi harus bisa mempelajari gempa yang sudah terjadi dan kita harus menyiapkan diri,” tandasnya.
Terkait fenomena gempa yang kerap terjadi, Amien memprediksi adanya pergerakan lempeng di selat Jawa sedang aktif. “Meskipun sudah lama mengalami pergerakan, tapi sekarang ini sedang aktif,” pungkas dia. [tam]

Rate this article!
Tags: