Taman Merjosari Kota Malang Dilengkapi Sepeda Udara

Inilah Sepeda Udara yang melengkapi Taman Merjosari. Sepeda ini akan segera dioperasikan, setelah tangal 15 Desember mendatang.

Inilah Sepeda Udara yang melengkapi Taman Merjosari. Sepeda ini akan segera dioperasikan, setelah tangal 15 Desember mendatang.

Kota Malang, Bhirawa
Masyarakat Kota Malang, makin dimanjakan dengan keberadaan sejumlah taman di Kota Malang. Sebut saja Taman Trunojoyo, lengkap dengan perpustakaan dan air mancurnya, Taman Kunang Kunang dilengkapi dengan lampu gemerlapan. Taman Hutan Malabar ada sarana edukasinya.
Untuk Taman Merjosari, sebelumnya sudah dilengkapi dengan sarana olahraga. Sejak Senin 5 Desember kemarin, taman tersebut dilengkapi dengan fasilitas sepeda udara.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang, Erik Setyo Santoso, kepada wartawan Senin 5/12 kemarin menuturkan, Taman Merjosari, memiliki lima unit sepeda udara di atas monorel yang melingkar di sisi selatan kawasan itu. Rencananya, fasilitas ini segera dibuka untuk umum pada 15 Desember mendatang.
Erik lebih lanjut mengutarakan, pihaknya telah mengecek kesiapan sepeda udara, berersama sejumlah petugas, bahkan dia meyempatkan diri mengayuh langsung sepeda udara yang masing-masing berkapasitas dua orang itu.
“Kami sudah coba lima unit sepeda udara ini. Hasilnya, safety cukup bagus. Lusa kami masih akan coba lagi dengan treatment yang lebih, sehingga benar-benar siap,”ujar Erik.
Rencananya, peningkatan treatment itu, lanjutnya berupa uji coba pengoperasian oleh orang yang memiliki berat badan di atas 100 kg atau lebih berat. Dengan begitu, dalam kondisi ekstrem, kelayakan fasilitas ini tetap terjaga. Sekarang kata dia, tinggal proses serah terima dari pemberi CSR, yakni Nikko Steel kepada Pemkot Malang. Nanti diresmikan sekaligus untuk kado ulang tahun Wali Kota Malang HM. Anton.
Erik, menyebut, setelah diresmikan 15 Desember nanti, fasilitas ini bisa digunakan untuk umum. Sementara ini, lanjut Erik, pengunjung bisa menggunakan secara gratis.
“Untuk tahun berikutnya, kami menunggu kebijakan Pemkot. Yang jelas kami sudah menyusun tata tertib penggunaannya, untuk ditetapkan oleh Pemkot Malang,” paparnya. Patut diketahui, panjang monorel yang menopang sepeda udara ini yaitu 210 meter, dengan tinggi sekitar 3,5 meter. Nantinya, pengunjung yang bisa meniknati fasilitas ini harus berkriteria minimal memiliki tinggi badan 140 meter. Nantinya ada petugas DKP menjaga di stasiun pemberhentian.. Ketentuanya boleh digunakan anak-anak, asal ada yang mendampingi. Hanya saja terkait jam operasional, akan ditentukan berikutnya.
Sementara itu, perwakilan PT. Nikko Steel Malang, Dicky Susanto, menambahkan, pengadaan fasilitas ini menelan biaya Rp 1,5 miliar semua berasal dari CSR Nikko Steel. Nominal itu meliputi semua monorel, lima unit sepeda udara, hingga pengadaan stasiun.
“Sebelumnya sempat tiga kali revisi dan pengecatan. Selain itu, sepeda udaranya juga sempat ganti, menyesuaikan dengan kebutuhan,” paparnya.
Pergantian itu disebabkan tidak sesuainya spesifikasi sepeda udara yang didatangkan dari Malaysia ini dengan monorel yang tersedia di Taman Merjosari.
Perkiraan pengerjaannya memakan waktu kurang lebih selama setahun, ia mengaku jika kebanyakan terkendala karena hujan. Karena kalau hujan pengerjakan fisik tidak bisa dilakukan. [mut]

Tags: