Tanda Alam SeRaSi Menang Pilkada Surabaya

JpegSurabaya, Bhirawa
Para pemilik pusaka di Surabaya mendukung pasangan Cawali-Cawawali nomor satu, Dr Rasiyo – Lucy Kurniasari. Pasangan yang diusung Partai Demokrat-PAN terus mendapat dukungan oleh banyak elemen masyarakat. kali ini, Dukungan disampaikan bersamaan dengan proses jamasan pusoko atau pencucian pusaka setiap bulan Syuro di wilayah Kendangsari Selasa (20/10) malam.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Paklik Rasiyo hadir secara langsung dalam prosesi tersebut. Selain itu, puluhan orang pemilik pusaka yang diruwat juga hadir, bersama ratusan warga lainnya.
Tokoh Masyarakat yang memiliki lebih dari 100 pusaka, Mbah Karni (68) mengatakan jumlah pusara keramat yang dicuci sebanyak 200 buah. Ratusan pusaka tersebut milik para penggemar dan kolektor pusaka di Surabaya. Jenisnya beragam, mulai keris, tombak, patrem, pedang, trisula, badik, rencong, batu kapak kuno, dan berbagai jenis pusaka lainnya.
“Rata-rata merupakan pusaka bertuah dan andalan yang menjadi monumen nasional serta dirawat dengan baik oleh pemiliknya,” katanya.
Menurut Mbah Karni, ruwatan dan pencucian pusaka dilakukan setahun sekali. Pembersihan dilakukan dengan menggunakan air degan kelapa hijau, jeruk nipis, pace, dan kembang setaman. “Selain itu, wayang juga kita pakai sebagai media untuk memprediksi kondisi alam,” tegas kakek sembilan cucu ini.
Sementara mengenai nasib Pilkada Surabaya kali ini, berdasarkan pertanda alam yang dilihat dan dirasakannya, mantan Guru SMPN 11 dan SMPN 16 Surabaya ini yakin pasangan Rasiyo – Lucy yang diusung Partai Demokrat dan PAN bisa mengalahkan pasangan petahana Tri Rismaharini – Whisnu Sakti Buana yang diusung PDIP.
“Pertanda alamnya seperti itu. Insyaallah Pak Rasiyo menang, meski dengan selisih suara yang tipis,” terangnya.
Disinggung alasan pemilik pusaka di Surabaya mendukung Rasiyo, karena mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jatim sekaligus Sekdaprov Jatim ini dinilai sangat peduli dengan pendidikan dan kebudayaan. Pendidikan menjadikan anak-anak pandai sehingga tidak mudah dibodohi dan dijajah pihak lain. Sedangkan kebudayaan merupakan simbol perilaku manusia secara terus menerus dari masa ke masa.
“Dengan peduli kebudayaan, kalau nanti Paklik Rasiyo jadi Wali Kota beliau lebih bisa memanusiakan manusia,” pungkasnya.
Pada kesempatan tersebut Mbah Karni yang didampingi beberapa pelestari budaya Jawa lainnya menyampaikan harapan mereka terhadap Rasiyo agar bisa jadi Wali Kota Surabaya 2015. Semoga sebagai Wali Kota Surabaya nantinya Paklik Rasiyo bisa diharapkan memintarkan generasi muda, agar tidak lupa untuk melestarikan budaya yang ada.
“Kepada pemerintah, saya berharap agar budaya jangan disatukan dengan pariwisata. Sebab yang namanya Pariwisata itu menjual. Apakah budaya mau dijual ? Akhirnya jadi habis semua. Budaya mestinya masuk ke pendidikan. Nah, dengan adanya ini saya sudah yakin kalau Pak Rasiyo Menang karena saya tahu betul siapa beliau,” pungkas Karni.
Dalam kesempatan tersebut, Cawali Rasiyo mengucapkan terima kasih atas dukungan dan doa restu dari pemilik pusaka di Surabaya. Pihaknya juga berjanji akan mempertahankan budaya dan tradisi asli warga Kota Metropolis ini, ditengah serbuan dan bombardir globalisasi.
“Makanya, semoga dukungan Panjenengan semua ini diwujudkan dengan mencoblos pasangan Rasiyo – Lucy tanggal 9 Desember nanti,” harap Paklik Rasiyo.
Paklik Rasiyo mengatakan, Keris ini hanya sarana untuk menumbuhkan motivasi seseorang. “Kalau ini diyakini menambah kekuatan. Kemudian seseorang tersebut yakin dan berdoa kepada Allah, maka kekuatan itu muncul atas upaya dari dirinya sendiri,” sambungnya. (geh)

Tags: