Targetkan APP Kota Batu Naik Rp7 Miliar

Dalam RAPBD 2016, Pemkot Batu tak hanya menyediakan bibit organik, tetapi juga memberikan modal untuk pengolahan hasil pertanian organik.

Dalam RAPBD 2016, Pemkot Batu tak hanya menyediakan bibit organik, tetapi juga memberikan modal untuk pengolahan hasil pertanian organik.

Kota Batu, Bhirawa
Sidang Paripurna DPRD Kota Batu dengan agenda pembahasan
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2016 oleh eksekutif yang dilaksanakan Senin (23/11) berlangsung hingga pukul 23.00 WIB tengah malam.
Dalam rapat tersebut disampaikan bahwa tahun
depan pendapatan asli daerah dari Alokasi Pendapatan Pajak (APP) Kota Batu mengalami kenaikan menjadi Rp 104 miliar. Pendapatan tersebut terbesar berasal dari pajak daerah dan retribusi daerah.
Wakil Walikota Batu, Punjul Santoso mengatakan, pada APBD tahun ini (2015) jumlah pendapatan APP ditargetkan sebesar Rp 97 miliar. Dan di RAPBD tahun 2016 jumlah tersebut meningkat menjadi Rp 104 miliar.
“Artinya ada kenaikan sekitar Rp 7 miliar pada pendapatan pajak dalam RAPBD tahun depan,” ujar Punjul, Selasa (24/11).
Lebih detail Punjul menjelaskan bahwa jumlah pendapatan daerah mengalami kenaikan setelah beberapa pendapatan pajak ditargetkan naik.
Di antaranya, dari sektor pajak daerah jika pada tahun sebelumnya ditargetkan Rp 75 miliar, maka dalam RAPBD 2016 targetnya meningkat  menjadi Rp 82 miliar.
Kemudian dari sektor retribusi daerah yang sebelumnya sebesar Rp 6,8 miliar, maka tahun depan ditargetkan meningkat menjadi Rp 7,5 miliar.
“Demikian pula dengan pengelolaan keuangan daerah juga ditargetkan meningkat menjadi Rp Rp 124 juta,”tambah Punjul.
Tak hanya itu, lanjutnya, dana perimbangan Kota Batu juga mengalami kenaikan. Jika sebelumnya dana perimbangan dari APBD sebelumnya tercatat Rp 514 miliar, maka dalam RAPBD 2016 jumlah tersebut mengalami peningkatan menjadi 612 miliar.
“Artinya ada kenaikan sebesar Rp 97 miliar untuk dana perimbangan yang dipersiapkan dalam RAPBD tahun depan,” tambah Punjul. Adapun pelaksanaan rapat paripurna berjalan hingga tengah malam, selain mendengarkan saran dan pendapat dari 7 fraksi yang ada, juga mengagendakan penyampaian jawaban dari Walikota Batu Eddy Rumpoko. Dalam jawaban tersebut, walikota menginginkan adanya sinkronisasi antar SKPD dalam menjalankan APBD di tahun 2016 nanti.
Intinya, sebagai sebuah Kota Wisata pendapatan semua hotel dan tempat wisata yang menjadi andalan pendapatan Kota Batu akan mengalami ‘masa panen dan masa paceklik’.
Dalam masa paceklik atau sepi wisatawan inilah Walikota menginginkan adanya sinkronisasi antar SKPD agar masa paceklik ini bisa teratasi. Caranya dengan membuat event pariwisata dalam masa saepi wisatawan. Tentu saja hal ini didukung oleh semua SKPD yang ada. [nas]

Tags: