Tekan Bahaya DBD, Ajak Warga Kabupaten Jombang Lakukan PSN

Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab bersama para siswa SMPN 2 Jombang saat melakukan pengecekan ada tidaknya jentik nyamuk di tempat-tempat penampungan air di sekolah tersebut, Jumat (08/02). [Arif Yulianto/ Bhirawa Jombang].

Jombang, Bhirawa
Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab dan Wakil Bupati (Wabup) Jombang, Sumrambah mengajak seluruh warga Kabupaten Jombang untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara serentak pada Jumat (08/02).
Acara dilaunching di Alun-Alun Jombang pada hari tersebut dan dilanjutkan dengan aksi PSN kedua pejabat bersama warga. Hal ini setelah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) menyerang Jombang sejak awal musim penghujan beberapa waktu yang lalu hingga memakan korban jiwa.
Bupati Mundjidah Wahab mengajak para siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Jombang yang terletak di utara Alun-Alun Jombang untuk bersama-sama melakukan aksi PSN serta mengajak mereka agar menyampaikan kepada orang tua dan lingkungan mereka akan pentingnya PSN.
Sementara Wabup Sumrambah melakukan hal yang sama di rumah-rumah warga di Kelurahan Kaliwungu, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang.
Pada acara kemarin Bupati Jombang mengatakan, dengan gerakan PSN secara serentak, diharapkan lingkungan menjadi bersih sehingga nyamuk penyebab penyakit DBD dapat dibasmi.
“Kasus di Jombang ini sudah 115 (orang), yang dua meninggal dunia, jadi yang rawan itu usia lima sampai 14 tahun,” ujar Bupati Jombang saat berada di SMPN 2 Jombang.
Diharapkannya lagi, dengan gerakan PSN, Bupati mengatakan agar warga Jombang terlalu bergantung pada fogging. Namun lebih baik dengan aksi pemberantasan yang lain seperti dengan 3 M (Menguras, Menutup, dan Mengubur).
Selain itu, Bupati menghimbau agar warga Jombang selalu membersihkan tempat-tempat penampungan air dengan cara mengurasnya minimal setiap hari Jumat harus dilakukan pengurasan.
“Dalam hal ini kita anjurkan tempat-tempat air, kalau memang ndak diperlukan, segera ditutup saja,” tandas Bupati Mundjidah Wahab.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang, Subandriyah menambahkan, PSN harus dilakukan rutin dan tidak hanya sekali saja.
“Terus menerus, periodik, satu kali siklus nyamuk, minimal satu minggu sekali,” kata Subandriyah.
Ia menambahkan lagi, gerakan PSN di Kabupaten Jombang sejak bulan November 2018 yang lalu, sesuai jadwal yang ada, Puskesmas-Puskesmas telah melakukan pemantauan di desa-desa yang menjadi tanggung jawab masing-masing Puskesmas.
“Tetapi, itu kok belum efektif untuk menaikkan target angka bebas jentik, maka kita ingatkan kembali bahwasanya itu harus dilakukan serentak,” pungkas Subandriyah.(rif)

Tags: