Tenaga Medis dan Ojol Bakal Diprioritaskan Pembagian Masker

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan di PT Beauty Kasatama untuk memastikan produksi masker dan APD mencukupi kebutuhan di Jatim.

Pemprov, Bhirawa
Kebutuhan masker tidak hanya diperlukan bagi orang yang sakit dan tenaga medis. Lebih dari itu, masker juga sangat penting bagi pengemudi jasa transportasi online (ojol) baik ojek maupun taksi. Keduanya dinilai rentan terhadap penyebaran covid-19.
“Kami juga akan mendistribusikan bagi mereka yang bekerjanya rentan pada penyebaran covid-19. Misalnya mereka yang menjadi driver transportasi umum. Agar yang membonceng dan yang dibonceng juga aman,” tutur Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di sela kunjungannya ke pabrik masker PT Beauty Kasatama di Komplek Bumi Maspion Gresik, Kamis (19/3).
Untuk pabrik masker di Gresik, diungkapkan Khofifah, memiliki packaging lima masker dalam satu bungkus. Dikatakan Khofifah ini cocok karena Pemprov Jatim juga ingin membagikan masker bagi sopir transportasi online agar bisa melindungi diri dari penyebaran virus corona. “Masker ini kan sekali pakai, kalau bisa lima dalam satu bungkus, saya rasa ini akan memungkinkan bisa mereka gunakan tidak sehari saja tapi juga untuk hari-hari berikutnya,” pungkas Khofifah.
Selain masker, perusahaan tersebut diketahui juga memproduksi hand sanitizer serta alat pelindung diri (APD). Terkait hal itu, Khofifah berharap pabrik memasok lebih banyak untuk rumah sakit, apotek, dan layanan kesehatan di Jatim. Bahkan Gubernur Khofifah meminta kuota khusus sebagai upaya menambah peredaran masker, APD dan hand sanitizers bagi masyarakat Jatim.
“Kedatangan saya ke sini meminta ada tambahan kuota untuk Jatim supaya bisa membeli secara khusus paling tidak selama 14 hari ke depan,” papar Khofifah. “Dan pabrik ini kan lokasinya di Jatim juga, karena dekat kita ingin bisa dikirim setiap hari,” imbuhnya.
Sebab industri masker, hand sanitizer dan APD ini bukan hanya memasok wilayah Jatim saja. Melainkan juga banyak wilayah lain di Indonesia. Yang seiring dengan banyaknya permintaan di pasaran juga membuat mereka mengirim banyak produk ke daerah lain.
Sejauh ini, di Jatim sudah ada 8 orang yang dinyatakan positif covid-19. Selain itu ada sebanyak 64 orang dalam pemantauan (ODP) dan sebanyak 16 pasien dalam pengawasan (PDP) tercatat pada tanggal 18 pukul 21.00 WIB.
Oleh sebab itu Gubernur Khofifah menghitung butuh ada tambahan kuota suplai di Jatim agar kebutuhan tenaga medis, dokter, perawat dan masyarakat yang membutuhkan masker, APD dan juga hand sanitizers bisa tercukupi. “Dengan adanya kuota khusus untuk masyarakat Jatim dan terutama tim dari medical doctor, paramedic, dan yang memberikan layanan kesehatan ke masyarakat, alat pelindung dirinya bisa tercukupi. Jadi diharapkan tidak ada yang kurang, atau tidak tersedia di pasaran,” pungkas Khofifah.
Sementara Kadisperindag Jatim, Drajat Irawan memastikan dua pabrikan alat kesehatan yang ditinjau Gubernur Khofifah, PT.Jaya Mas Medica Industri dan CV Beauty Kasatama telah memastikan akan memenuhi permintaan kuota khusus Gubernur berupa alat medis berupa masker, safety overall (APD) dan hand sanitizer .
Drajat menyebut pihak manajemen dua perusahaan tersebut telah mengirimkan persetujuan kuota khusus tersebut pada Disperindag untuk disampaikan kepada Gubernur. “Suratnya sudah ada dan dipastikan permintaan stok khusus tersebut,” jelasnya, kamis(19/3). [tam]

Tags: