Tepis Anti Vaksin Anggota PKS Sidoarjo Antusias Ikuti Vaksinasi

Antusias anggota PKS Sidoarjo mengikuti pelaksanaan vaksinasi di GOR Sidoarjo. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Sempat mendapatkan kabar kalau PKS itu anti vaksin, ditepis langsung oleh PKS Sidoarjo, bahwa kabar itu tidak benar dan kabar hoak. Terbukti waktu pelaksanaan vaksinasi, pada (30/8) kemarin antusias anggota PKS Sidoarjo cukup besar.

Kegiatan vaksinasi bisa berjalan dengan baik dan lancar merupakan hasil kerjasama DPD PKS Sidoarjo dengan Dinas Kesehatan Pemkab Sidoarjo. Vaksin yang digunakan pada kegiatan ini adalah Astra Zeneca Dosis 1.

“PKS sangat mendukung segala upaya untuk memutus mata rantai wabah pandemi ini, termasuk vaksinasi, maka kalau ada yang mengatakan PKS anti vaksin, itu berita tidak benar. Dan sebagaimana seringkali kami sampaikan, penanganan wabah ini butuh kebersamaan kita,” ujar Deny Haryanto Ketua DPD PKS Sidoarjo.

Deny menjelaskan lebih lanjut, kami sebenarnya hanya memfasilitasi anggota untuk mudah mendapatkan akses vaksin, dan Alhamdulillah, antusias masyarakat umum juga berhasil kami akomodir.

“Ini gambaran sikap kami, bahwa jika untuk kepentingan publik, PKS wajib terlibat solutif dan aktif,” katanya. Ketua Panitia Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 dari PKS, Drg. Hoiriyah, menambahkan, kalau kegiatan ini upaya membantu anggota PKS, dan juga masyarakat Sidoarjo mendapatkan akses vaksinasi sekaligus bentuk sinergi dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam memobilisasi masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi.

“Kegiatan vaksinasi yang dikoordinasikan oleh PKS Sidoarjo ini diikuti oleh 500 peserta, terdiri dari anggota PKS, dan juga masyarakat umum yang berdomisili di Sidoarjo,” jelas Hoiriyah.

Salah satu peserta, Syahrial, dari Jenggolo menyampaikan apresiasi kepada PKS atas dilaksanakan nya kegiatan ini. “Membantu masyarakat untuk mengakses program vaksinasi dan pemerintah agar tercapai target herd immunity,” katanya.

Hal yang sama juga diungkapkan Wono dari Medaeng Sidoarjo, mengaku sangat terbantu sekali, karena beberapa kali tidak bisa mengikuti program vaksinasi yang diadakan di desa.

“Pekerjaan saya ngikuti proyek, begitu saya di rumah kuota vaksinasi sudah habis, begitu ada kuota, saya tidak di rumah,” keluh Wono. [ach]

Tags: