Terima Banyak Tawaran Beasiswa Luar Negeri

Johanes

Johanes
Kedatangan Johanes (17) ke SMA Katolik Frateran Surabaya disambut suka cita seluruh teman dan guru di sekolah. Hal itu karena dia berhasil sukses membawa pulang medali emas dalam Olimpiade Fisika Internasional atau International Physics Olympiad (IPhO) 2018 di Lisbon, Portugal.
Pada perhelatan IPhO yang diikuti siswa sekolah menengah dari 87 negara, Johanes berhasil meraih nilai tertinggi dalam ujian yang disiapkan Komite Olimpiade Fisika Internasional. Kompetisi itu berlangsung di Lisbon pada 21 sampai 29 Juli 2018.
Dengan mengenakan baju biru, Johanes yang baru menuntaskan pendidikannya tahun ini di SMA K Frateran mengungkapkan, ia mengikuti olimpiade tingkat dunia ini setelah tahun sebelumnya gagal menjadi perwakilan. “Tahun lalu hanya lolos sampai seleksi tahap kedua, tetapi masih ingin coba lagi. Untuk kompetisi tahun ini saya coba lagi dengan terus belajar dan akhirnya lolos dengan 4 perwakilan lain untuk bidang Fisika,” ungkap pria yang hobi mengikuti berbagai kompetisi sains sejak SD ini.
Putra tunggal pasangan Alim Suhardjo dan Jeung Yen Chen ini mengungkapkan Fisika menjadi sesuatu yang menarik baginya. Mengerjakan soal Fisika menurutnya seperti teka teki yang selalu menimbulkan rasa ingin tahu. Sehingga ia selalu menikmati proses pembinaan,karantina hingga seleksi dan kompetisi tingkat internasional tersebut.
“Totalnya ada lima soal saat kompetisi. Dua soal eksperimen di hari pertama dan tuga soal teori di hari kedua,”ujarnya.
Menurutnya, soal eksperimen begitu menarik hanya saja membutuhkan waktu lama untuk mengerjakan. Dari waktu yang disediakan selama lima jam, Johanes mengungkapkan hanya mampu menyelesaikan hingga 60 persen. Demikian pula peserta dari negara lain tidak ada yang mampu menuntaskan eksperimen.
“Soal eksperimen tentang transistor dan elastisator itu panjang jadi pemahamannya lama. Dan banyak peserta lain yang nggak selesai. Hari kedua soal teori, satu soal bisa lebih dari 3 halaman,” lanjutnya.
Ia pun sempat berbincang dengan peserta lain yang memang merasa soal olimpiade kali ini berbeda tingkatannya dengan soal olimpiade lainnya. “Menurut saya memang lebih baik soalnya sulit, jadi semua peserta kesulitan mengerjakan. Kalau soal gampang yang lain pasti juga bisa,”ungkapnya.
Meskipun terfokus pada pembelajaran dan pembinaan untuk olimpiade yang banyak dilakukan di Jakarta. Johanes mengungkapkan setiap rehat pembinaan ia selalu ke sekolah untuk mengikuti berbagai ujian susulan untuk memenuhi nilainya di berbagai pelajaran.
Keberhasilan Johanes dalam meraih medali emas ini membuatnya mendapat tawaran dari berbagai negara untuk melanjutkan studi dengan beasiswa. “Sebenarnya ada beberapa tawaran, tetapi saya pilih jurusan Fisika di University Of Sains dan Technologi Hongkong,”urainya. [tam]

Tags: