Terlalu Mahal, Maba Unair Protes UKT

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Calon mahasiswa baru Universitas Airlangga (Unair) yang baru diterima melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan SBMPTN mulai melakukan proses daftar ulang. Sayang, besaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang harus dibayar mahasiswa menuai protes lantaran dianggap terlalu mahal.
Di antara calon mahasiswa yang protes tersebut ialah dari jurusan Kesehatan Masyarakat. Mahasiswa asal Banyuwangi ini rela mendatangi Kantor Direktur Keuangan Unair secara langsung karena telah dipatok UKT senilai Rp 7,5 juta. Padahal penghasilan orangtuanya hanya Rp 4 juta. Dirinya mengaku telah mengisi data keuangan sesuai dengan realitas dengan menyertakan slip gaji sebagai bukti.
“Lah penghasilannya hanya Rp 4 juta kok kok malah dikenai biaya UKT Rp 7,5 juta,” ujarnya tanpa menyebutkan nama saat ditemui di Unair, Selasa (22/7).
Untuk itu, dirinya mencoba mengajukan banding agar pihak Unair mau mempertimbangkan kembali UKT yang ditetapkan padanya. Hal senada juga dialami calon mahasiswa asal Kediri. Calon mahasiswa yang diterima di jurusan Psikologi ini mengajukan banding atas UKT Rp 3,5 juta yng dibebankan padanya. Padahal dirinya mengaku telah mengisi data penghasilan orangtuanya hanya Rp 1,5 juta saja. “Orangtua saya hanya pedagang keliling, dan sudah saya isikan segitu, tetapi dapat UKT Rp 3,5 juta. Malah dua kali lipat,” imbuhnya. Selain itu dirinya juga mengeluhkan bahwa proses daftar ulang hanya dilangsungkan dua hari saja, yaitu 21 dan 22 Juli saja. Sedangkan batas untuk mengajukan banding dibatasi hanya sampai pukul 15.00.
Tidak hanya itu, calon mahasiswa jurusan pendidikan dokter juga mengalami hal serupa. Calon mahasiswa asal Manado ini mengajukan banding atas UKT yang ditetapkan oleh Unair sebesar Rp 25 juta. “Penghasilan orangtua saya hanya Rp 10 juta. Teman saya yang penghasilan orangtuanya sepertiga dari saya UKTnya Rp 15 juta sudah banding tapi tidak diturunkan. Saya berharap ini saya banding bisa diturunkan separo,” ujarnya.
Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Wakil Rektor I Unair Achmad Syahrani menuturkan bahwa Unair memang memberi kesempatan para calon mahasiswa untuk mengajukan banding atas UKT. Namun dirinya tidak menjamin bahwa pihak verifikator akan mengubah UKT yang terlanjur ditetapkan.
“Bisa saja banding langsung menghadap Direktur Keuangan Unair, akan tetapi kemungkinan untuk berubah akan sangat sedikit. Karena itu penetapannya memang otomatis ditentukan oleh softwarenya saat verifikasi online,” katanya.
Humas Unair Bagus Ani Putra menyampaikan biaya UKTĀ  bisa diturunkan jika memang memenuhi syarat. Selain itu Bagus menyebutkan bahwa kebanyakan yang melakukan protes adalah melakukan kesalahan saat entri data. “Seperti ada yang kurang upload datanya, atau juga nilai penghasilan orangtua tidak diisikan jadi langsung terisikan nilai UKT yang tinggi,” ujar Bagus. [tam]

Rate this article!
Tags: