Termasuk Kelompok Rentan, Lansia Prioritas Ikut Vaksin

Kegiatan Health Talk bertema Entrasol Kupas Tuntas Vaksin Covid-19 & Nutrisi yang digelar Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (Pergemi) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang berkolaborasi dengan Kalbe Nutritionals, Minggu (7/3) siang.

Gandeng IDI dan Pergemi, Entrasol Gelar Talk Health
Surabaya, Bhirawa
Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (Pergemi) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang berkolaborasi dengan Kalbe Nutritionals melalui brand Entrasol menyelenggarakan kegiatan Health Talk bertema Entrasol Kupas Tuntas Vaksin COVID-19 & Nutrisi untuk Lansia secara virtual, Minggu (7/3) siang.

Kolaborasi ini bertujuan mengedukasi masyarakat terkait program vaksinasi yang telah dilaksanakan pemerintah dan nutrisi khusus lansia. Hadir sebagai narasumber Ketua Tim Advokasi Vaksinasi COVID-19 PB IDI Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Dokter Penyakit Dalam Sub Spesialis Geriatric FKUI RSCM Prof. DR. dr. Siti Setiati dan Head of Medical KALBE Nutritionals dr. Muliaman Mansyur.

Saat memulai paparan, Prof Iris Rengganis menegaskan pentingnya kelompok masyarakat lansia untuk segera mendapatkan vaksinasi.

“Keseriusan COVID-19 dikuatkan fakta bahwa tingkat kematian, atau risiko kematian tertinggi terjadi pada pasien lansia, sehingga sangat penting agar kelompok ini segera mendapatkan vaksin. Seharusnya, tidak perlu ada keraguan untuk menerima vaksinasi yang memang telah tersedia untuk warga lansia, kecuali mereka yang saat ini sedang sakit atau jika mereka pernah menderita COVID-19 sebelumnya atau memang tidak bisa menerima vaksin oleh karena kondisi medis,” ungkap Prof. Iris.

Program vaksinasi COVID-19 bagi kategori lansia di atas 60 tahun dimulai pemerintah sejak 8 Februari 2021 lalu, dan bisa dilakukan di fasilitas kesehatan baik di puskesmas maupun rumah sakit milik pemerintah dan swasta.

Vaksinasi bagi lansia ini merupakan tindak lanjut dari dikeluarkannya izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terhadap vaksintersebut.

Narasumber lainnya, Prof DR. dr. Siti Setiati menekankan pentingnya mempersiapkan lansia agar vaksinasi bekerja dengan optimal.

“Hal yang perlu dipertimbangkan terkait vaksinasi pada lansia adalah terjadinya immunosenescence atau disfungsi imunitas karena usia. Hal ini berhubungan dengan respon terhadap vaksin yang kurang maksimal,” Prof. Sitimenjelaskan.Adanya penyakit penyertaatau komorbid jugameningkatkan terjadinya inflamasi kronis.Akibatnya akanada peningkatan risiko infeksi, peningkatan risiko kanker, peningkatan risiko penyakit autoimun, penurunan respon terhadap imunisasi dan penurunan respon terhadap pengobatan infeksi.Lebih jauh, Prof. Siti juga mengingatkankondisi khusus yang memengaruhi keefektifan vaksinasi pada lansia.

“Faktor-faktor yang memengaruhi keefektifan vaksinasi pada lansia adalah faktor intrinsik yaitu usia dan jenis kelamin, dan faktor ekstrinsik yaitu penggunaan obat-obatan. Kebiasaan seperti merokok, lingkungansekitar, serta kecukupan nutrisi pada lansia berperan penting dalam keefektifanvaksin tersebut,” papar Prof. Siti. Terkait nutrisi Prof. Siti juga mengingatkan energi, protein, dan mikronutrien penting untuk tulang, otot, dan fungsionalitas.

Untuk itu direkomendasikan agar energi minimal di atas 21kcal/kg BB, protein 1.0-1.5 g/kgBB/hari (25-30g) tiap kali makan, dan suplementasi apabila perlu, tetapi tetap perlu dicek dengan dokter.

Di acara yang sama, dr. Muliaman Mansyur yang juga Head of Medical KALBE Nutritionals mengatakan bahwa selain skrining riwayat penyakit dan kesiapan psikis, tentunya kondisi fisik juga diperlukan dalam persiapan sebelum, selama, dan sesudah vaksin. “Sepanjang proses ini, sebaiknya lansia mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang dengan kandungan tinggi protein, vitamin, dan mineral, khususnya Vitamin C, D dan Zinc. Jika lansia kurang mendapat asupan nutrisi protein, maka risiko malnutrisi dan sarcopeniaatau berkurangnya massa dan kekuatan otot akan mudah terjadi, selain itu imunitas yang terbentuk pasca vaksinasi menjadi kurang optimal. Setelah divaksinasi pun, lansia memerlukan nutrisi memadai untuk menjaga imunitas, khususnya lansia yang masih aktif berkegiatan, baik secara profesional maupun secara sosial,” ujar dr. Muliaman.

Saat membuka talk health, Boy Sinaga, Business Unit Coordinator General Adult NutritionKALBE Nutritionals mengatakan selama masa pandemi ini, Entrasol hadir dengan kandungantinggi protein dan vitamin untuk meningkatkan imunitas tubuhdan membantu memenuhi nutrisi harian lansia.”Entrasol memiliki kandungan Tinggi Protein, TinggiSerat, Tinggi Vitamin D, dan kaya akan vitamin dan mineral lain, serta rendah laktosa sehingga sangat cocok untuk lansia untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh lansia.”Selain itu, melalui kegiatan ini, Boy Sinaga juga berharap dapat memberikan edukasi kepada lansia tentang vaksin dan peran nutrisi untuk imunitas lansia. Kolaborasi kegiatan dengan PERGEMI dan IDI diharapkan untuk memberikan dukungan terhadap pentingnya program edukasi nutrisi dan vaksin untuk menyiapkan lansia sehat, melalui seminar dan pemberian ratusan ribu produk nutrisi dari Entrasol kepada lansia di Indonesia selama vaksinasi COVID-19.

“Bagi lansia yang sudah dan tidak dapat divaksin karena satu dan lain hal dengan kerjasama ini diharapkan para lansia tetap teredukasi dan mengerti nutrisi harian tepat untuk mereka” tutup Boy Sinaga. (why)

Tags: