Tiga Bulan, Angin Puting Beliung Rusak 75 Bangunan di Sumenep

Abd Rahman Riadi

Sumenep, Bhirawa
Sedikitnya 75 bangunan rumah dan gedung lembaga pendidikan rusak di Kabupaten Sumenep akibat angin puting beliung selama priode November 2018 hingga Januari 2019. Puluhan bangunan itu mengalami rusak ringan, sedang dan parah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Abd Rahman Riadi mengatakan, pada priode November 2018 hingga Januari 2019, tercatat sembilan kejadian bencana angin puting beliung, tersebar di sejumlah Kecamatang.
Kecamatan yang terkena dampak antaranya Batu Putih, Lenteng, Batang-batang, Kalianget, dan Kecamatan di Kepulauan. Dari sembilan kejadian itu menyebabkan 75 rumah warga rusak berat, sedang, dan ringan.
“Untuk gedung lembaga pendidikan, diantaranya gedung Madarah Ibtidaiyah Nurul Islam Pulau Sepangkur, Kecamatan Sapeken, dan dua ruang Kelas SMK Aswaja Batang-batang,” kata Abd Rahman Riadi, Selasa (29/1).
Ia menyatakan, melihat banyaknya rumah dan gedung sekolah yang rusak akibat puting beliung, tim relawan BPBD bersama instansi terkait dan masyarakat melakukan pembersihan akibat bencana puting beliung.
Semua dampak yang ditimbulkan dari bencana itu telah dipetakan kerusakannya baik sedang, ringan, maupun berat berdasarkan laporan masyarakat. “Kecuali ruang kelas SMK Aswaja di Batang-batang, karena sejauh ini laporannya belum masuk ke kami,” ucapnya.
Ia menegaskan, hingga saat ini, bantuan melalui dana tak terduga di APBD 2019 untuk 75 rumah dan Madarasah di Sapeken itu belum tersalurkan karena masih tahap transisi anggaran.
Sedangkan untuk SMK Aswaja Batang-batang, BPBD hanya bisa menfasilitasi ke Pemerintah Provinsi karena Kabupaten tidak memiliki otoritas terhadap bangunan SMK. “Kalau untuk bangunan SMK yang menjadi korban bencana, kami hanya bisa menfasilitasi ke Jawa Timur, karena SMK merupakan wewenang Provinsi,” tukasnya. [sul]

Tags: