Tiga Pekan Dilanda Badai, Stok Sembako di Pulau Masalembu Menipis

Kondisi pantai di Masalembu Sumenep.

Sumenep, Bhirawa.
Warga Kecamatan pulau Masalembu Kabupaten Sumenep kekurangan pasokan sembako setelah dilanda badai selama tiga pekan terakhir. Krisis kebutuhan pokok dipicu tertundanya perjalanan kapal ke pulau tersebut akibat cuaca buruk.

Salah seorang warga Pulau Masalembu, Iba mengatakan kebutuhan pokok, seperti beras dan elpiji dan sejumlah komoditi lain sulit dibeli karena stoknya menipis. Bahkan, stok elpiji di toko dan agen telah kosong sejak dua hari lalu.

Begitu juga beras, hanya tersisa satu atau dua toko yang masih menjual, namun hanya dengan sistem ecer dan harganya pun melonjak dari Rp 12 ribu menjadi Rp 16 ribu perkilogram.

“Di Pulau Masalembu ini sudah tiga pekan terjadi cuaca ekstrim. Ini berdampak pada ketersedian kebutuhan pokok masyarakat. Harga semua kebutuhan telah mengalami kenaikan,” kata Iba, Senin (27/2).

Menurut Iba, warga yang kehabisan beras biasanya mengkonsumsi singkong sebagai makanan pokok. Namun, ternyata stok singkong juga sedang tidak banyak. “Pokoknya, kondisi masyarakat saat ini memprihatinkan. Semoga kondisi ini tidak berlarut-larut,” harapnya.

Sementara itu, anggota DPRD Sumenep asal Masalembu Darul Hasyim Fath membenarkan keluhan Iba tersebut. Menurut Darul, aktivitas perdagangan dari dan ke Masalembu terhenti sejak 20 hari yang lalu akibat badai atau cuaca ekstrim yang melanda Pulau Masalembu.

“Aktifitas perdagangan di Masalembu tersendat sejak tiga pekan terakhir. Kebutuhan masyarakat sudah menipis, seperti elpiji dan beras,” jelas Darul.

Lebih lanjut ia menerangkan, warga Masalembu sebenarnya sudah paham bahwa badai akan datang menerjang pulau itu selama empat bulan antara Desember hingga Maret setiap tahun. Terjangan badai biasanya akan berlangsung selama satu pekan dan mereda selama sepekan berikutnya.

“Namun kali ini, siklus badai tak terprediksi. Bukan hanya sepekan, badai justru datang tanpa henti selama tiga pekan beruntun tanpa jeda. Kondisi inilah yang membuat stok pangan menipis,” tegasnya.

Politisi PDIP ini berharap Pemkab Sumenep dan Pemprov Jawa Timur secepatnya mencari solusi agar krisis pangan di Pulau Masalembu tidak bertambah parah. Menurut dia, kapal perang milik TNI bisa dikerahkan untuk menyuplai sembako karena tahan terhadap badai.

“Polres Sumenep sebenarnya telah berencana mengirim sembako, tapi tak terlaksana karena badai,” kata Ketua Komisi I DPRD Sumenep tersebut. [Sul.gat]

Tags: