Replika Tempat Ibadah Lima Agama di Kota Madiun Jadi Simbol Toleransi

Pemerintah Kota Madiun menghadirkan replika tempat ibadah lima agama di kawasan Pahlawan Religi Center (PRC). Replika tempat ibadah lima agama itu sekaligus menjadi simbol toleransi yang terjaga dengan baik sampai saat ini.(sudarno/bhirawa)

Kota Madiun, Bhirawa.
Toleransi antar umat beragama di Kota Madiun sudah terjaga sejak dahulu. Itu dibuktikan dengan adanya sejumlah tempat ibadah dari berbagai agama di Kota Pendekar yang masih terawat dengan baik hingga kini. Nah, toleransi antar umat beragama yang sudah baik itu terus ditingkatkan di Kota Madiun.

Pemerintah Kota Madiun menghadirkan replika tempat ibadah lima agama di kawasan Pahlawan Religi Center (PRC). Replika tempat ibadah lima agama itu sekaligus menjadi simbol toleransi yang terjaga dengan baik sampai saat ini.

”Replika tempat ibadah lima agama itu memang berada di kawasan tempat wisata. Selain untuk fasilitas wisatawan seperti untuk foto juga sebagai simbol toleransi yang baik di kota kita,” kata Kepala Bidang Prasarana Sarana dan Utilitas Ruang Terbuka Hijau, Penerangan Jalan Umum dan Pemakaman Dinas Perkim Kota Madiun Andi Anto, Senin (27/2).

Pihaknya memang bertanggungjawab atas kawasan tersebut. Namun, sejak hadirnya replika tempat ibadah lima agama tersebut, pihaknya tidak banyak melakukan perawatan. Perawatan hanya sekedar dibersihkan.

Sebab, masyarakat juga turut menjaga. Bahkan, coretanpun tidak ada. Andi menyebut toleransi bisa jadi sudah mendarah daging di masyarakat. Masyarakat Kota Madiun mengedepankan toleransi sejak dulu.

”Ada masjid, gereja, dan klenteng yang usianya sudah ratusan tahun. Tetapi masih terjaga sampai saat ini. Kalau masyarakatnya tidak toleran, mungkin beberapa di antaranya sudah tidak ada lagi,” ungkapnya.

Andi menyebut replika tempat ibadah lima agama tersebut tidak menutup kemungkinan bakal dihadirkan di lapak umkm. Di Kota Madiun memang terdapat lapak UMKM di tiap kelurahan.

Simbol tempat ibadah lima agama itu bisa semakin menambah nilai tersendiri di lapak-lapak tersebut. Bisa menjadi pengingat akan pentingnya toleransi antar umat beragama di manapun berada.

”Itu bisa menjadi ide yang menarik. Tidak perlu semua, mungkin lapak-lapak yang besar dulu. Biar jadi simbol keberagaman dan toleransi umat beragama di kota kita,” katanya. [dar.gat]

Tags: