Tinggal Sehari, Sekolah Kebut Instalasi VHD USBNBK

Dindik Jatim Siapkan Aplikasi Khusus SMA
Dindik Jatim, Bhirawa
Pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) SMA akan digelar mulai besok, Jumat (16/3). Berbeda dengan SMK, USBN di SMA tahun ini akan dilaksanakan secara serentak berbasis komputer menggunakan aplikasi yang disiapkan Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim.
Waka Kurikulum SMAN 16 Surabaya Ridwan menuturkan, dengan aplikasi yang sudah disiapkan dinas, sekolah akan lebih mudah melaksanakan USBN Berbasis Komputer (USBNBK). Secara umum, persiapan sudah cukup matang. Sekolah tinggal menunggu Virtual Hard Disk (VHD) dari Dindik Jatim yang akan ditanam ke server sekolah. Melalui VHD tersebut, aplikasi USBNBK dapat dijalankan.
“Aplikasinya kita sudah uji coba simulasi. Dari simulasi itu kita melaporkan ke dinas terkait soal untuk sejumlah peminatan yang tidak muncul. Misalkan sastra Inggris tapi soalnya Cuma ada sastra Jerman,” tutur Ridwan dikonfirmasi kemarin, Rabu (14/3).
Di SMAN 16, terdapat 379 siswa yang akan mengikuti USBNBK. Jumlah siswa tersebut akan ditampung di tujuh ruang dengan 140 unit komputer. Lantaran VHD yang belum diterima sekolah, maka pihaknya akan mengoptimalkan waktu satu hari sebelum USBNBK untuk instalasi dan sinkronisasi sistem. “Kalau nanti malam (kemarin) VHD-nya dikirim. Ya besok (hari ini) kita bisa instalasi lanjut sinkronisasi,” tutur Ridwan.
Ridwan yakin, dalam waktu satu hari itu seluruh persiapan untuk USBNBK bisa diselesaikan. Sebab, dari sisi sarana prasarana, baik komputer maupun jaringan sudah siap pakai. Satu-satunya yang belum dilakukan adalah instalasi VHD dan sinkronisasi. “Kalau misalnya hari ini (Kemarin) kita dapat VHD juga belum bisa instalasi. Karena komputernya dipakai untuk geladi bersih UNBK sampai sore,” tambahnya.
Ridwan mengaku, aplikasi yang disiapkan Dindik Jatim untuk USBNBK ini cukup fleksibel pengoperasianya. Jika terjadi masalah pada salah satu komputer, siswa bisa pindah ke komputer lain meski berbeda ruang. “Jadi servernya cukup satu saja, tidak terpisah-pisah seperti UNBK,” tandasnya.
Hal senada diakui Abdul Aziz, teknisi SMAN 6 Surabaya itu juga mengaku belum mendapat VHD dari dinas hingga kemarin. Namun, hal itu dianggapnya lumrah bahkan lebih baik. Sebab, VHD lebih baik diinstalasi tidak jauh dari pelaksanaan USBNBK. “Dengan begitu sistem akan lebih aman,” kata dia.
Aziz menuturkan, sistem dalam USBNBK ini akan persis dengan UNBK. Siswa juga akan mendapatkan token yang dirilis dari server provinsi setiap 15 menit selama ujian berlangsung. “Kalau pakai aplikasi dari provinsi kita enak, tidak usah repot-repot menginput soal ke sistem. Bedanya dengan SMK yang aplikasinya disiapkan sekolah masing-masing, jadi sekolah juga harus menginput soal ke sistem,” tutur Aziz.
Kabid Pembinaan SMA Dindik Jatim Ety Prawesti menuturkan, seluruh SMA di Jatim akan menggelar USBNBK. Seluruh soal telah ditanam dalam aplikasi yang akan diisntal pada masing-masing server sekolah. “Sejak akhir tahun lalu kita sudah kerjasama dengan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) dan siap digunakan saat USBN pada 16 Maret sampai 4 April,” tutur dia.
Terkait VHD maupun sinkronisasi, Ety memastikan akan rampung sebelum ujian digelar. Karena itu, sekolah maupun siswa tidak perlu khawatir dalam menghadapai pelaksanaan USBNBK. Sebab, tahun ini USBN tidak hanya diberlakukan untuk mata pelajaran yang ada di Ujian Nasional (UN) seperti tahun lalu. “Semua mapel akan diujikan dan itu akan menjadi penentu kelulusan. Tapi, Sekolah memiliki kebijakan sendiri-sendiri tentang kelulusan siswanya,” pungkas Ety. [tam]

Tags: