Tingkat Fatalitas Kecelakaan KA di Masa Pandemi Turun

Komunitas pecinta kereta api Tulungagung membentangkan spanduk dan poster untuk keselamatan saat kereta api melewati perlintasan sebidang, Minggu (15/11).

Tulungagung, Bhirawa
Kecelakaan kereta api (KA) di masa pandemi Covid-19 di wilayah Daop 7 Madiun cenderung menurun. Dalam tahun 2020 sampai bulan Oktober, jumlah kecelakaan yang melibatkan moda transportasi ini sebanyak 38 kecelakaan, menurun dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai 42 kecelakaan.

“Jadi tingkat fatalitas saat ini turun sembilan persen dari tahun lalu,” ujar Manager Daop 7 Madiun, Ixfan Hendriwintoko, usai melakukan sosialisasi keselamatan di pintu perlintasan sebidang JPL No. 249 di Kota Tulungagung, Minggu (15/11).

Menurut dia, penurunan kecelakaan kereta api tersebut diantaranya disebabkan frekuensi perjalanan kereta api yang berkurang selama pandemi Covid-19. Akibatnya, jumlah perjalanan kereta api juga berkurang.

“Namun demikian, kami tetap gencar melakukan sosialisasi keselamatan di pintu perlintasan sebidang untuk meminimalisir temperan. Apalagi sering terjadi (kecelakaan) di perlintasan tanpa palang pintu dan palang pintu tanpa penjaga,” paparnya.

Saat ini pun, lanjut Ixfan, guna menekan angka kecelakaan, Daop 7 Madiun sudah pula melakukan penutupan sejumlah cikal bakal perlintasan liar. “Ada 39 cikal bakal perlintasan liar yang kami tutup,” bebernya.

Diakuinya, pelaksanaan sosialisasi keselamatan yang gencar dilakukan Daop 7 Madiun untuk mengingatkan masyarakat, utamanya pengendara kendaraan di jalan raya untuk mematuhi UU No. 22 Tahun 2009 tentang LLAJ. Dalam UU itu disebutkan agar mengutamakan perjalanan kereta api.

“Kalau akan melewati perlintasan kereta api terdengar sirene, maka harus mendahulukan perjalanan kereta api,” tuturnya.

Catatan Daop 7 Madiun, saat ini jumlah perlintasan kereta api di wilayah tersebut mencapai 220 perlintasan. Dari jumlah tersebut 141 perlintasan di antaranya tanpa penjaga (113 dengan EWS dan 28 tanpa EWS).

Sementara itu, Ketua Railfans +85 Kota Marmer, Prastu Heri Wibowo, yang ikut serta dalam acara sosialisasi keselamatan menyatakan keikutsertaannya dalam sosialisasi karena prihatin masih adanya kecelakaan kereta api. Utamanya, di wilayah Kabupaten Tulungagung.

“Jumlah kecelakaan kereta api dengan pengendara jalan di Tulungagung cukup banyak. Karena itu perlu terus dilakukan sosialisasi seperti ini,” katanya.

Ia bahkan menyatakan semua anggota Railfans +85 Kota Marmer yang berjumlah 70 orang berniat ikut serta dalam acara yang mengedukasi masyarakat tersebut. “Tetapi karena masih pandemi Covid-19, harus menerapkan protokol kesehatan dan jangan sampai berkerumun sehingga yang ikut dibatasi hanya 20 orang saja,” paparnya. (wed)

Tags: